Tuesday, March 26, 2013

BERKAH CINTA DI BULAN RAMADHAN part IV


Al.......
Mama kenapa ga bangunin Al sih ma, .
Kamu mau puasa juga. Kamukan harus minum obat.....
Ma Al ga papa... lagian minum obatnyakan bisa sekarang........
            Kamu kenapa Al, tak biasanya kamu gini, kamu sedang punya masalah, kalau iya cerita sama papa, ada mama kamu juga...
            Ka  Al Lagi jatuh cinta pa,
            Benar begitu Al,....?
Dea becanda kok pa... sangkal Ali, sementara sang papa Cuma mengangguk2 pelan,..
           
***
            Kamu serius mau kekampus hari ini Al, memangnya kamu bisa nyetir mobil sendiri...
            Al ga papa ma, eemmmmmh Dea ga ngaji hari ini ma........?
Hmmm kamu nanyain Dea apa Najwa....
            Mama apaan, memangnya salah Al nanya gitu.........
Mama dulupun pernah muda, jadi mama ngerti betul perasaanmu, bilang aja kamu rindu sama Najwa kan.... buktinya waktu buka puasa semalam kamu selalu melihat kearah pintu, seolah menanti kedatangan seseorang, dan waktu sahur tadi kamu sama sekali ga semangat, itu beda banget saat Najwa ngajarin Dea ngaji  disini..
            Mama pasti sudah percaya sama omongan Dea, kata Ali sambil menuruni tangga di ikuti sang mama, Ali berhenti sejenak sambil menghela nafas perlahan saat memandang kearah meja yang biasanya selalu ada Dea belajar mengaji dengan Najwa di sana, namun pagi itu tak didapatinya pemandangan yang selalu mampu menyejukkan hatinya itu,
***
            Al, kok ga bilang sama aku kalau kamu mau kekampus hari ini, ya paling tidak aku bisa jemput kamukan..
            Aku ga papa Di....... sahutnya pelan, dian mengerutkan kening melihat perubahan raut wajah Ali yang tak seceria biasanya.
            Kamu beneran lagi ada masalah ya Al....... apa tentang Najwa...
Entahlah Di, Cuma aku merasa ada yang hilang aja hari ini, dan itu membuat dadaku rasanya sesak, ga tau kenapa, emmhhh, Di, apa Najwa sudah datang, ada yang pengen aku omongin sama dia...
            Dian menghela nafas panjang mendengar penuturan Ali,
Al Najwa sudah tidak disini lagi, dia sudah..........Dian berkata ragu2 sambil memegangi pundak Ali..
            Ok aku ngerti,  Potong Ali...
Saat belajarpun Ali lebih banyak Diam, yang biasanya dia selalu aktif dalam diskusi, tapi kini dia lebih memilih diam.....
            Aku tau Kamu masih sakit Al, tapi hatimu lebih sakit ketimbang luka karena peluru itu, dan aku ga pengen sahabat aku seperti ini, kejar apa yang kau inginkan Al, temui dia dan bilang yang sebenarnya tentang perasaanmu...... ini alamatnya..  
            Kau tau dari mana tentang Najwa...
Al akukan Asdos, jadi sedikit setidaknya aku bisa dapat informasi, dan lagi walau bagaiman Najwa sempat  jadi karyawan kampus inikan. Aku akan berdo`a untukmu, semoga Allah menemukanmu dengannya dalam suasana yang penuh berkah dan ridha-Nya, dan seandainya Allah berkehendak lain semua pasti ada hikmahnya,
            Makasih friend..... kata2mu sangat berarti bagiku... dan mksh juga buat do`anya..
***
Di depan rumah najwa, sedang sibuk membersihkan rerumputan yang tumbuh diantara bunga2 hias yang tengah bermekaran, menambah indah pekarangan rumahnya, deru
Mobil honda jazz hitam yang berhenti di depan rumahnya sanggup mengalihkan perhatiannya, apalagi saat mengetahui kalau pengemudi mobil itu adalah Ali.
            Naj, maaf kalau kedatanganku mengganggu,Najwa Cuma tersenyum menanggapi perkataan Ali,
            Aku, aku datang kesini untuk minta maaf atas kejadian waktu di bank dulu, aku sama sekali ga ada maksud apa2, maaf juga kalau aku lancang megang tangan kamu waktu itu, aku Cuma takut terjadi apa2 sama kamu.....
Lupain aja Al,, sesungguhnya Allah maha tau apa yang ada dalam hatimu..
kata2mu membuatku takut Naj.. tapi jujur itu juga yang membuatku kagum denganmu, sebenarnya kedatanganku kesinipun untuk mengatakan tentang perasaanku, aku..... aku sayang kamu Naj...... kamu maukan jadi kekasihku...... najwa terdiam tak mengira Ali akan berkata demikian....
            Naj maaf kalau kata2ku tadi mengagetkanmu, tapi aku ga bisa bohongin perasaan aku, bahkan saat kita pertama kali bertemu,
            Kau becandakan Al...
Apa saat ini aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda.....
            Najwa mendesah perlahan... tapi keadaan ga memungkinkan semua itu Al..karena aku sudah bertunangan........
            Kau bercandakan Naj..... kau pernah bilang kalau kamu tidak punya kekasih, kenapa kau tega bohongin aku Naj, kalau aku tau aku ga akan berharap seperti ini padamu....
            Semua terjadi begitu tiba2 Al, aku sendiri tdk tau, dan aku sama sekali ga tau seperti apa wajah tunangan aku itu.......
            Kau bohong Naj....
Ini bulan Ramadhan yang suci Al, dan aku ga ingin menodainya dengan kebohongan yang ga ada gunanya buat aku..... sahut najwa dengan mata yang berkaca2, Ali pun tak kalah gelisah, perasaannya benar2 hancur, semua pikiran berkecamuk dalam benaknya..
Sesaat keduanya membisu, ali bangkit dari duduknya....
            Aku janji ga akan ganggu kamu lagi Naj, aku janji akan melupakan kamu. Asal kamu jawab pertanyaanku dengan jujur, aku mau jawaban kamu yang tulus lahir dari lubuk hati kamu.. dan aku akan berdo`a untuk kebahagiaanmu, karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga, kau mencintaiku atau tidak....
            Al aku ga mungkin jawab itu......
Kamu jawab dengan jujur, atau aku akan culik kamu, dan memaksamu menikah denganku.......
            Aku memang sayang denganmu Al, tapi Allah berkehendak lain, dan kalaupun kita saling mencintai, kita belum tentu bisa bersatu, karena kita berbeda Al, kamu dari keluarga kaya, sedang aku........
            Cukup Naj, aku ga ingin dengar itu lagi.. jangan tambah luka hatiku, dengan pendapatmu yang membeda2kan derajat manusia karena harta yang tidak ada artinya sama sekali di hadapan  Allah... jawaban kamu ttg perasaanmu sudah cukup buat aku.... sahut Ali dengan mata berkaca2 pula, air mata yang membasahi pipi Najwa semakin membuatnya sedih...
 seandainya saja kulitmu halal ku sentuh, ingin aku mengusap air  matamu Naj... Pikir Ali dalam hati. Orang tua Najwa yang memang telah lama mendengarkan pembicaraan keduanya tanpa sepengetahuan Ali dan Najwa Cuma saling pandang...
            Ternyata mereka saling mencintai, dan kelihatannya dia anak yang baik..
***
            Al. Kamu dari mana kok jam segini baru pulang......
Al, habis dari rumah teman Mah....... Al mau istirahat dulu,
Sang ibu memandang Ali dengan perasaan heran, Kenapa lagi tu anak, ga biasanya dia gitu... pikir ibunya sambil menggeleng pelan...
            Di kamar, Ali langsung menghempaskan tubuhnya kepembaringan, sejuta kekecewaan berkecamuk dalam benaknya.....
            Kenapa aku harus mencintainya, kenapa aku harus ketemu dengannya,, Ya Allah buang rasa cintaku padanya kalau memang Najwa itu bukan untukku, dan beri hamba kekuatan menerima semua ini karena walau bagaimana hamba sangat mencintainya, Duhai Allah berikan hamba pendamping hidup yang baik, sesungguhnya Engkau Maha tau yang terbaik untukku, dan golongkan hamba kedalam golongan orang2 yang sabar dan orang2 yang Engkau sayangi, Do`anya dalam hati, Alipun bangkit untuk mandi kemudian shalat sunat dua rakaat dan mengaji sampai akhirnya karena mengantuk Alipun tertidur dilantai di samping sajadahnnya.
            ***
Kau sudah menemui najwa Al.. tanya Dian sementara Ali Cuma mengangguk. Lalu bagaimana........? Tanya Dian
            Semua sudah terlambat Di, karena Najwa sudah bertungan......
Itu semua sudah kehendak Allah Al, semua pasti ada hikmahnya, mungkin nanti kau akan ketemu dengan orang yang lebih baik dari Najwa....
            Entahlah Di, yang jelas saat ini aku ga pengen kenal yang namanya cinta dulu, sampai nanti aku benar2 siap untuk membuka hatiku kembali.....
            Aku ngerti perasaanmu Al, ini bulan yang penuh berkah, berdo`alah untuk apa yang kau harapkan insyaallah Allah akan mengabulkan do`amu, mintalah petunjuk jalan yang terbaik, ga ada yang ga mungkin diduna ini kalau Allah sudah menghendaki..... kalau memang Najwa itu jodoh kamu, ga akan ada yang bisa menghalanginya, aku berdo`a semoga Allah menemukanmu dihari  yang lebih baik dari hari ini.... di hari yang penuh dengan berkah dan keridhaan-Nya..
            Makasih Buat do`anya, Kau memang sahabat terbaikku Di,
***
            Kelihatannya Ali memang sudah benar2 berubah, biasanya kalau dia punya masalah dia pasti lari ke tempat hiburan malam, tapi kini dia lebih banyak dikamar dan shalat malam,
            Semua itu hidayah dari Allah, yang membukakan pintu hatinya untuk melakukan semua itu...... dan kita patut bersyukur dengan semua ini......
***
            Ma...... Al kan sudah pernah bilang kalau Al bisa cari pasangan hidup Al sendiri, ga dengan di jodoh2kan dengan wanita yang sama sekali ga Al kenal, Kata Ali yang bermaksud keluar dari rumahnya, namun tanpa di duga di depan pintu sudah ada Najwa, yang akibatnya Ali hampir saja menabraknya..
            Naj.....
            E,,emmh aku, aku.... Najwa terbata,,,,
Emmm Najwa kamu sudah datang sayang, ayo masuk, Al, kamu mau kemana sebenarnya, kalau  Ga perlu2 banget lebih baik kamu bantuin mama sama Najwa aja, hari ini Najwa sudah janji ngajarin mama bikin kue, dua hari lagikan lebaran,
            Al Cuma pengen ketempat mang Raja, Al kangen dengan suasana pedesaan ditempat mang Raja tinggal...
            Apa tidak sebaiknya habis lebaran aja Al, jadikan kita bisa sama2 kesana..
Maaf ma saat ini Al pengen ketenangan dulu, sekalian Al akan merenungkan keinginan Papa sama mama, Al pengen berbagi cerita dengan mang Raja, biasanya mang Raja selalu punya pemecahan masalah, kalau Al lagi punya masalah.......
            Kenapa kamu ga pernah cerita sama mama Al,..
Karena Al ga diberi kesempatan untuk menceritakan yang sebenarnya, tentang perasaan Al, yang kini semuanya sudah terlambat, karena papa sama mama sudah memilihkan calon pendamping buat Al, yang sama sekali tidak Al kenal..... sudahlah ma, Al janji Al ga akan mengecewakan Papa dan mama,
***
            Pa, ada kak Ali nih nyariin Bapa..
            Lho Den Ali, kenapa nyusul saya kekebun nanti bajunya kotor lho..... badan aden bisa gatal2 nanti.......
            Saya sengaja ngajakin Ihsan kesini buat nyusul Mang....
Kalau gitu ihsan pulang duluan ya kak Ali.. kan sudah ketemu sama Bapa......
            Iya kamu hati2 ya..... kata Ali lalu duduk di pondokan kecil di tepi perkebunan jagung milik mang Raja, angin yang bertiup sepoi2 membuat Ali betah duduk di sana...
            Aden teh sama siapa kesini,
Saya sendiri Mang,
            Aden masih sakit ya, kok wajahnya rada2 pucat gitu,,,
Ga kok mang,
            Aden kurang tidur mungkin....
Ali mendesah perlahan, lalu merebahkan tubuhnya di atas lantai bambu itu...
            Den nanti tubuhnya sakit lho.....
Kenapa mang raja selalu mengkhawatirkan saya,, walaupun Cuma di atas lantai bambu gini tapi saya menemukan kedamaian di sini,,,,,
            Aden ini aneh, enakan juga di rumah aden kasurnya empuk pakai AC lagi...
Tapi saat ini saya seperti dipenjara Mang.....
            Maksud Aden teh apa....
Mang, menurut mang Raja kalau kita menentang perintah orang tua tu boleh ga,
            Ya tergantung perintah itu apa, selama itu tidak melanggar hukum agama kita wajib mematuhi perintah orang tua.. kenapa aden bertanya seperti itu...
            Masalahnya saat ini saya dijodohkan sama seseorang yang sama sekali tidak saya kenal.....  
            Di suruh kawin kok ga mau den..... Ali Cuma diam, Apa aden sudah punya kekasih sendiri, Alipun Cuma diam,
            Saya teh Cuma bisa menyarankan sebaiknya aden minta petunjuk sama Allah, shalat istikharah minta yang terbaik sama Allah, saya yakin orang tua Aden ga akan melakukan semua ini, kecuali demi kebaikan aden juga, dan saya yakin wanita yang dipilihkan orang tua aden pastilah wanita yang istemewa, saya kenal betul orang tua aden, mereka  Itu sangat baik, dan sangat sayang dengan anak2nya..
***
Gema takbir berkumandang menyambut datangnya hari kemenangan, semua nampak gembira di hari yang Fitri itu,
            Maafin semua kesalahan Ali ma, pah, kata ali sambil bersimpuh mencium kedua tangan orang tuanya..... kedua orang tua Ali mengusap lembut rambutnya, sambil mendo`akan Ali, deapun tak mau kalah,
            Maafin Dea juga ya ka.. katanya sambil memeluk Ali, Ali Cuma tersenyum sambil mengangguk.
Kaka juga ya, sahutnya kemudian.
***
            Al, hari ini mama sama papa akan mengenalkan kamu sama calon yang mama pilihkan buat kamu, mumpung masih suasana lebaran jadi ga ada salahnya kita silaturrahmi kesana sekalian kamu juga akan mengenal keluarganya,
            Ali mendesah perlahan mendengar penuturan sang mama, walau terlihat sedikit berat Ali mau juga ikut dengan orang tuanya, sepanjang perjalanan, Ali tak banyak bicara, hanya sesekali kalau ditanya orang tuanya,
            Kak Ali, nyetir mobilnya jangan sambil ngelamun dong... protes Dea.
Al, habis ini belok kanan ya,
            Iya Mah... sahut Ali,
            Kita mau kemana sih sebenarnya Mah...
Kerumah calon tunangan kaka kamu, itu sih kalau kakakmu mau... sahut sang Ayah..
            Ye papa, emang siapa sih calon tunangan kaka itu, cantik ga sih ma, cantikan mana sama kak Najwa......
            Ya,,,,, itu sih nanti Dea juga tau.......Sahut Ayahnya lagi. Ali Cuma diam, dia tau kalu orang tuanya mencoba memancing emosinya.....
            Berhenti disini....
Kita sudah sampai ma....? tanya dea, sementara Ali nampak tegang jantungnya seakan berhenti berdetak, karena mereka berhenti di depan rumah Nelly..
            Mah..... kata Ali nampak cemas.
Tunggu sepertinya mama lupa sesuatu, apa kue yang tadi mama masukin taperwer papa bawa.....
            Ma, kuenya kan ada di tangan mama, tu lagi di pangku sama mama.... sahut Dea.
Oh mama Cuma gugup aja, sudah jalan lagi Al. Nanti sekitar 5  KLM dari sini ada mesjid, kita berhenti di sana....
            Mama mau apa lagi....... Tanya Dea,
Sudah nanti juga kamu tau.......
            Kita sudah sampai di depan mesjid ma, kata Ali,
Oh ya  sekarang kita belok kanan, berhenti di depan rumah di samping TPA Al- Qur`an Itu... Untuk keduakalinya Jantung Ali seakan berhenti berdetak, saat mengetahui kalau mereka berhenti di depan rumah Najwa, Alipun sadar kalau Orangtuanya sudah mengerjainya...
            Mama harap kamu ga akan mengecewakan kami Ali.....
Di sana merekapun disambut dengan ramah, dan Alipun lebih banyak diam...... diam karena Yang terucap dihatinya hanya rasa syukur yang  tiada tara dan tiada henti, karena gadis yang dimaksudkan orang tuanya adalah Najwa,
***
            Ternyata orang tua kita sama2 sengaja mengerjai kita Naj,
Tapi semua itu ada hikmahnya kan Al, kita jadi bisa belajar mengambil keputusan dengan berserah diri kepada Allah,
            Kau benar Naj,
Hayyo, ngomongnya kok bisik2 sih, Kata dian yang tiba2 ada di antara mereka..
            Dian..... kata ali Heran,, kok kamu ada disini juga,
Ya iyalah ini rumah pamanku, najwa ini sebenarnya sepupu aku,
            Hmmm jadi kamu pasti terlibat dalam masalah ini, kenapa ga pernah cerita kalau Najwa itu sepupu kamu.
Habisnya kamu ga pernah nanya sih...... kamukan nanyanya Cuma masalah siapa namanya, di mana rumahnya, ga pernah nanya yang lainkan.......
            Kamu tega banget mengerjai aku Di....
Memangnya kamu aja yang bisa mengerjaiku waktu di kafe dulu, yang mengadakan pesta kejutan buat aku, padahal aku sendiri tidak ingat hari itu adalah hari ulang tahunku.... ternyata bulan Ramadhan ini memang bulan yang penuh berkah untuk kita semua. ....


                                 TAMAT

No comments:

Post a Comment