Kenapa lagi tu anak…..?
Bertengkar kali sama cewe genit itu… Yaaah aku
heran aja kenapa sih Ali bisa suka sama tu cewe yang menurut aku lebih pantas
jadi wanita penghibur om-om senang itu.
Hus...
Jangan ngomong senbarangan kamu. Ga baik memfonis orang seperti itu. (Tukas
Dian)
Yaaaaa setidaknya dia bisa dong menyesuaikan mana
busana yang pantas di kenakan ke kampus, mana yang engga...
Itu Hak dia Sin.........
Kok kamu malah belain dia sih, Bilang aja kamu
juga suka melihat cara berpakaiannya
yang serba buka-bukaan gitu. (Mendengar penuturan Sinta, Dian terdiam) Kok
diam, berarti benarkan, dimana-mana cowok tu sama saja, mata keranjang..
(Sambung Sinta lagi, lalu pergi meninggalkan Dian sendirian).
Sin,
kamu kok marah gitu sih... Yaaaa ga mungkinlah aku suka sama dia, karena bukan
dia pemilik hatiku, kalau kamu bilang cowo tu mata keranjang, OK, tapi jangan
kamu lantas memfonis aku seperti itu, karena bagi aku, keindahan yang nampak
oleh mata itu terkadang justru menjerumuskan kita ke arah hal-hal yang tidak
baik, kalaupun aku harus memandang seseorang yaaaaaaah katakanlah seorang
kekasih mungkin, aku akan memandangnya dengan hatiku, bukan mataku.. ( tutur Dian,
dan kali ini giliran Sinta yang diam seribu bahasa, melihat hal itu Dian pun tersenyum)
Woy........
Kok malah kamu yang diam.
E...em.... Maaf kalau aku salah nilai kamu.. (Dian
Cuma tersenyum menanggapinya..)
”Sebenarnya aku juga keberatan kalau Ali
pacaran sama tu Cewe, tapi aku bisa berbuat apa, sebagai sahabatnya aku pernah
mengingatkannya, tapiiiiii., namanya juga cinta, terkadang cinta sanggup
membuat mata seseorang itu menjadi buta, parahnya hati juga ikut2an buta, itu
makanya aku tak mau menilai seseorang hanya karena keindahan yang nampak oleh
mata saja, Ali bahkan bilang karena prisif aku itu, sampai saat ini aku ga
punya cewe, tapi aku yakin aja kalau sudah saatnya biarpun ga dicari cinta itu
bisa datang dengan sendiri..walau jujur saat ini aku mengagumi seseorang, tapi
nyaliku terlalu kecil untuk mengatakan semua itu..”
”Kamukan cowo massa untuk mengatakan hal
itu saja tidak berani...”
”Masalahnya aku takut dia akan membenciku kalau
aku utarakan semua itu... aku nunggu waktu yang tepat saja, di mana aku siap
untuk kecewa kalau dia nolak aku........” (Sintapun tersenyum walau dari senyum
itu terlihat ada sedikit kekecewaan, ada perasaan gundah, tersirat diwajahnya,
entah karena apa dan sejak hari itu Sinta selalu menghindar dari Dian, bahkan Sinta
tak mau menerima Telpon ataupun membalas
SMS dari Dian).
***
Di,
kamu kenapa sih, aku perhatikan beberapa hari ini kamu seperti orang aneh gitu,
diajak ngomong kadang2 ga nyambung....... ada masalah apa sih... (tanya Ali
sambil membawa dua gelas es jeruk, lalu meletakkan di meja kecil disamping
Dian. Yang tengah duduk menghadap kolam renang di belakang rumah Ali. Dan
byuuuur, Ali yang cuma mengenakan celana sebatas lutut itu, kemudian
menceburkan dirinya sebatas dada.. Sebentar kemudian mengapung.
”Ga kok......”
”Kalau kamu masih menganggap aku ini sahabat kamu
maka ceritakan saja apapun masalah kamu, tapi kalau kamu menganggap aku ini
orang lain maka jangan pernah cerita apapun masalahmu..jangan menyapaku, anggap
aja kita orang asing yang ga saling Kenal......
Al.... kamu adalah sahabat terbaikku, aku ga ingin
masalahku ini juga ikut membebanimu.
”Itu artinya kamu masih menganggapku orang
lain”
”Sama sekali enggak Al, aku menyayangimu sama
seperti aku menyayangi saudaraku sendiri..”
”Pecuma aja kamu meyakinkanku dengan
kata2mu itu, kalau kamu sendiri ga pernah mau cerita apa masalahmu, sudahlah,
aku ga akan memaksa kamu untuk cerita apa masalahmu”
”Al kamu marah ya”
”Yaaa habisnya kamunya juga ga mau cerita
apa2....”
”Kamu pasti ngetawain aku kalau aku katakan
semuanya.....”
”Aku janji ga ngetawain kamu......”
”Ini masalah cewe Al.........” (kata Dian
ragu2, Ali yang sedang berenang, tiba2 naik dan tersenyum)
”Kamu sudah janji Tidak ngetawain aku...”
(sambungnya polos)
”Ok....... Jadi sahabat aku yang kutu buku ini
lagi jatuh cinta...” Kata Ali sambil mengenakan kimono handuknya.
”AL....
Please.........”
“Lalu
kenapa, apa masalahnya…….?”.
“Masalahnya saat ini dia menghindariku, sebelum aku mengatakan
semuanya..”
”Apa dia tau kalau kamu mencintainya,
(Dian Cuma menggeleng menanggapinya) Dian,, Dian bagaimana dia bisa tau kalau
kamu mencintainya kalau kamu sendiri ga pernah bilang kalau kamu mencintai
dia..Tapi kenapa dia menghindari kamu, apa kamu pernah ngomong sesuatu sama dia
tentang apa gitu.....,”(Dian menggeleng perlahan sambil berusaha mengingat
sesuatu,)
”Aku Cuma
bilang kalau aku lagi suka sama seseorang gitu aja kok.”
”Kamu bilang gitu sama dia, aduh Dian........
terang aja dia menghindari kamu, mungkin aja dia juga suka sama kamu tapi
karena kamu ngomong gitu makanya dia menghindari kamu karena dia ga ingin di
anggap perusak hubungan orang lain. Cewe tu perasaannya peka banget Di, dan aku
yakin cewe yang kamu sayangin ne pastilah perasaanya sangat halus, iya kan,
karena setahuku kamu bukan orang yang dengan begitu mudah jatuh cinta,,.......
aku ga akan nanya dia siapa, karena aku merasa ga berhak untuk tau lebih jauh
masalah pribadimu.....”
”Sayangnya kamu bukan polisi Al, kalau
kamu polisi mungkin semua penjahat bakal takluk
sama kamu, dan akan jawab semua pertanyaan kamu,dengan jujur...”
”Ada ada saja kamu ini..”
”Kak Dian ajarin Dea matematika dong,”
”Yang mana sayang......”
”Dea ga ngerti yang ini nih,”
”Memangnya kak Ali ga ngajarin kamu,,,”
”Kak Ali matematikanya payah kak.........”
”Itu karena kaka malas aja sama pelajaran anak SD
kelas 2...”
”Bilang aja kaka juga ga ngerti.........”. (Tukas
Dea manja)
”Dea jangan gangguin kak Dian nya...... sayang...”
”Ga papa kok Tante, saya senang kok bisa bantuin
Dea belajar....”
***
Den Ali ada yang nyari Aden di depan..! Kata Mang
Raja yang datang dengan tergesak2.
Siapa Mang...?
Katanya Pacar Aden.......( Dian yang sibuk
mengajari Dea saling pandang)
”Paling juga pacar kaka yang nyebelin itu, Dea
heran deh kenapa sih kaka bisa suka sama tu cewe yang judes banget gitu..”
Dea Ga boleh ngomong gitu, suatu saat
kalau Dea sudah dewasa Dea juga pasti bakal punya Pacar, (Kata Dian lembut)
Yaaaa tapikan ga harus marah2 dengan orang
lain tanpa alasan gitu dong, masa sih
Dea yang imut gini di bentak2 sama tu cewe, kalau suka sama kak Ali seharusnya
dia bisa dong menghargai Dea adiknya kak Ali ini....
Ali yang mendengar hal itu Cuma diam, sementara
Dian Cuma mendesah perlahan... Mang bilang aja saya lagi tidur ga mau
diganggu.. Sambung Ali.Mang Raja segera
meninggalkan ketiganya.
”Al.......
”Sebenarnya aku juga sudah bosan dengan
aturan2nya, selama dengannya aku tak bisa jadi diriku sendiri, seharusnya aku
mendengarkanmu dari dulu Di... tentang siapa Nely itu sebenarnya, dia Cuma
mencintai materi yang ada padaku saat ini, bukan mencintaiku dengan hatinya,.
Dan aku paling ga bisa melihat ada orang yang membentak adikku apalagi didepan
mataku sendiri, itu makanya kemaren aku bertengkar dengan Nely. Karena bagiku
keluargaku lebih utama ketimbang diriku sendiri Di..” tutur Ali, Dea yang
mendengar hal itu tiba2 menangis.
Maafin Dea kak.. Ga seharusnya Dea ngomong
gitu tadi, seharusnya Dea sadar kalau kaka berhak mencintai siapapun, dan Dea
ga berhak mencampuri urusan kaka..
Ga Dea, kamu ga salah, kaka justru senang
karena punya adik yang begitu perhatian dengan kaka.. karena kamu juga yang
sudah menyadarkan kaka dari kehkilapan kaka selama ini,. Sudahlah kamu jangan
naangis lagi ya. Entar ga imut lagi lho.... Goda Ali sambil mengusap air mata di
pipi adiknya lalu mencubit hudung Dea..
Ok...... habis kamu belajar nanti kaka
akan ajak kamu jalan2.. kamu mau beli alat2 melukiskan, nanti biar kak Dian
yang ajarin kamu melukis., kak Dian melukisnya jago lho.. Pernah jaadi juara
Nasional waktu SMA dulu.
Beneran kak. Kalau gitu kak Dian juga
harus ikut, Biar bisa milihin Mana alat lukis yang baik buat Dea..(Sahut Dea
semangat sementara Dian Cuma senyum sambil mengangguk)
***
”Al.... Aku
perlu ngomong sama kamu,..”
”Ga ada yang perlu di omongin lagi Nel.. antara
aku sama kamu tu ga ada akurnya sama sekali, prinsif kita beda.
Tapi aku sayang sama kamu Al....( sahut Nely
manja, sambil melingkarkan tangannya di lengan Ali)
Oh. Sayang ya. Tapi sayang kamu ga tulus Nel... (
sahut Ali sambil menepis tangan Nely
Sayang kamu kok ngomongnya gitu sih.. Aku
mencintai kamu tulus... (Sambungnya lagi)
Nel.. Oh jadi ini cowo yang selama ini
jadi penghasilan kamu itu.. kasihan kamu, karena sudah terjebak oleh rayuannya,
kamu tu Cuma dimanfaatin sama Nely, ( kata Arun yang tiba2 ada diantara mereka,
Ali yang memang sudah kesal langsung meninggalkan Nely)
Tunggu Al, dengerin dulu pejelasan aku.
Sudahlah Nel, ga ada yang perlu dijelasin
lagi, aku sudah tau semua jauh sebelum cowo tadi memberitauku, kita sudah
putus, jadi jangan mencariku lagi... Suatu saat kamu pasti ketemu sama orang
yang lebih baik dari aku, yang bisa menuruti semua keinginan kamu.....
AL.......
Nely berusaha mencegah kepergian Ali.. Namun Ali tak mempedulikannya…. Dan BRUKK….!!!! Karena tak memperhatikan
jalan tanpa sengaja Ali menabrak seorang yang memang juga tengah berjalan
dengan tergesak2..
Kalau jalan lihat2 dong..... Kata Ali
sambil mengambil bukunya yang jatuh. Sang gadis Cuma menunduk sambil mengambil
buku2nya yang jatuh pula.
Maaf. Katanya kemudian lalu pergi
meninggalkan Ali.. untuk beberapa saat Ali diam terpaku memandang kepergian
gadis berkerudung itu....
Woy........ Dian datang sambil menepuk
punggungnya, Menyadarkan lamunan sesaatnya.
Kau Di, mengagetkanku saja,...
Ada apa sih.
Engga kok..... Ali melangkah menuju
ruangan kuliahnya didikuti Dian.
Jangan bilang kamu habis bertengkar dengan
cewe berkerudung tadi..
(Alipun tersenyum) Baru kali ini aku menemui ada
gadis yang ga marah2 saat bertabrakan dan buku2nya jatuh., dia Cuma bilang
maaf, lalu pergi. Herannya dia Cuma menunduk, Beda banget dengan Ne...... Ali tak meneruskan kata2nya..
Nely maksudmu... Al... Al....... jangan2
kamu suka sama tu cewe tadi.. Tumben banget kamu muji2 cewe..
Ah kau ini........ Kenal aja engga, (sahut
Ali lalu duduk dibangkunya)
Eiit, cinta bisa datang kapan dan dimanapun, sama
orang yang dikenal atau engga, itu makanya Tuhan menciptakan rasa cinta..(Sahut
Dian sambil duduk di bangku di samping Ali)
Soal
kata puisi cinta kamu memang ahlinya Di, By the way, gimana ttg cewe kamu
itu......
Ntar kalau memang sudah saatnya aku pasti
bilang yang sejujurnya, walau aku harus terluka.....
(Ali Cuma mengangguk2 pelan menanggapi kata2 Dian,
Ali mengerutkan kening saat melihat Sinta yang biasanya duduk disamping Dian
kini mengambil posisi yang lebih jauh)
Di,
aku boleh nanya sesuatu, (bisik Ali, sambil Mendekatkan wajahnya kearah Dian,
Dian Cuma menanggapi dengan isyarat
wajah tanda bertanya) Apa orang yang selama ini kau maksud adalah sinta,? Aku
ngerti, kamu diam berarti benar, (sambung Ali sesaat setelah Dian Cuma diam tak
menanggapi bisikan Ali)
Tenang
Friend, kalau memang dia untukmu ga kan kemana, tapi aku rasa kalau kau
mengatakannya akan lebih baik, ketimbang
diam, tapi kamu gini,
Aku
Cuma belum siap Al.....
Apa perlu aku yang mengatakannya....
Aku menghargai niat baikmu Al, tapi biar nanti
saja. Aku mau menunggu waktu yang tepat dulu, dan aku pasti perlu
bantuanmu..
Bentar lagi kan bulan puasa, Kayanya aku
bakal ngambil semester pendek, hitung2 ngisi kegiatan bulan Ramadhan, dari pada
di rumah ga ada kerjaan juga.
Ya
aku juga pengennya gitu, Tapi aku ada tugas dari Pak Doni, buat menggantiin
beliau selama beliau pergi umrah.
Jadi
asesten Dosen nih ceritanya.
Ya tapi Mungkin masih bisa kok, aku lihat gimana
nanti aja.. Oya hari ini aku mau traktir kamu, kebetulan aku ada rezeki lebih,
jadi aku mau traktir kamu.. ini gaji pertamaku dari Pak Doni.
Di....
Jangan bilang kamu nolak ya, kamu adalah sahabat
yang paling dekat denganku, jadi ga ada salahnya kalau kita saling berbagi,
kaupun sudah terlalu sering mentraktirku,
Ok. Aku ga akan nolak. You are the best my friend
Dian. ( puji Ali)
Thanks you....( Sahut Dian disela senyumnya)
***
Kak, kak Dian kemana sih, kok lama ga main kesini
lagi.
Kak Diannya lagi sibuk sayang....... ntar kalau
kak diannya ga sibuk dia pasti main kesini. Lagian kenapa kok nanyaain kak
Dian, Dea naksir kak Dian ya, mentang2 namanya sama beda di N doang.
Iiiihhhhhh, kaka apaan, mana mungkin dea naksir
kak Dian, dea itu Cuma ingat sama
janjinya katanya mau ngajarin Dea melukis,
Kirain apa nanya2 kak Dian,
Uhhhhhh, kaka nyebelin banget. Rengeknya manja,
lalu pergi meninggalkan ali.
****
Pulang sekarang Al..... Tanya Dian..
Aku ada janji sama adikku, kalau aku telat dia bisa
ngambek lagi... Sahut Ali Sambil merapikan Buku2kunya lalu memasukkan dalam tas
ranselnya.
Hati2 ya jangan ngebut lho...... Hujannya masih
deras banget.
Iya. Thanks friend.. (Ali berlari menerobos hujan
kearah mobilnya, Tapi bruk Di depan ruang perpustakaan Ali menabrak Najwa yang
tengah membawa banyak buku, akibatnya buku yang dibawa Najwa jatuh kelantai)
Ali
menghela nafas panjang. Kau lagi, bisa ga sih kalau jalan itu jangan nunduk
terus, kamu mahasiswi baru disini ya, kok aku baru dua kali ini melihat kamu..
itu juga kalau ga tabrakan gini.
Najwa
Cuma diam sambil mengambil buku2nya yang jatuh. Setelah selesai Najwa berdiri..
sambil menunduk Najwa mengucapkan kata maaf.. lalu bermaksud masuk keruang
perpustakaan, Namun Ali menghalangi langkahnya dengan lengan kanannya, merapatkan tapak tangan
kanannya kedinding. Najwa bermaksud menghindar kesebelah kanan namun lengan
kiri Ali juga sudah menghalanginya, sehingga keduanya berada diposisi yang
sangat dekat.
Bukankah
saya sudah minta maaf, jadi biarkan saya lewat, dan mohon singkirkan lengan
anda. Pinta najwa sopan sambil terus menunduk.
Kau
belum jawab pertanyaanku, Siapa kamu dan kenapa setip kali bicara selalu saja
menunduk, apa aku begitu menakutkan bagi kamu..
Maaf
kalau karena itu membuat anda tersinggung, saya tidak bermaksud demikian, jadi
maaf mohon biarkan saya lewat....( Kata Najwa lembut, sambil memandang kearah
Ali yang masih saja dalam posisinya, Tanpa sadar Ali menurunkan tangannya, dan
terpaku ditempatnya berdiri)
Woy.....
katanya mau pulang, kok masih disini, ada apa tadi kamu nabrak dia lagi.
Sepertinya kakiku ga bisa melangkah Di, jantungku
rasanya berhenti berdenyut, Cewe itu ternyata manis banget, dan kata2nya sangat
lembut menyusup ditelingaku... tatapan matanya terasa menusuk jantungku Di...
Mulai
lagi nih.. Gombal... Gumam Dian
Kau tau siapa dia.......
Al, Al, makanya sekali2 kamu nongkrong di
perpustakaan dong..
Maksudmu........? Tanya Ali.
Dia itu penjaga perpustakaan yang baru,
menggantikan Pak Arun, sementara Beliau pergi Umrah... Namanya NAJWA, dia dua
tahun lebih muda dari kamu (Ali Cuma mengangguk pelan menanggapi penuturan
Dian)
No comments:
Post a Comment