Saturday, March 16, 2013

BERKAH CINTA DI BULAN RAMADHAN part I


Kenapa lagi tu anak…..?
Bertengkar kali sama cewe genit itu… Yaaah aku heran aja kenapa sih Ali bisa suka sama tu cewe yang menurut aku lebih pantas jadi wanita penghibur om-om senang itu.
            Hus... Jangan ngomong senbarangan kamu. Ga baik memfonis orang seperti itu. (Tukas Dian)
Yaaaaa setidaknya dia bisa dong menyesuaikan mana busana yang pantas di kenakan ke kampus, mana yang engga...
Itu Hak dia Sin.........
Kok kamu malah belain dia sih, Bilang aja kamu juga suka melihat cara  berpakaiannya yang serba buka-bukaan gitu. (Mendengar penuturan Sinta, Dian terdiam) Kok diam, berarti benarkan, dimana-mana cowok tu sama saja, mata keranjang.. (Sambung Sinta lagi, lalu pergi meninggalkan Dian sendirian).
            Sin, kamu kok marah gitu sih... Yaaaa ga mungkinlah aku suka sama dia, karena bukan dia pemilik hatiku, kalau kamu bilang cowo tu mata keranjang, OK, tapi jangan kamu lantas memfonis aku seperti itu, karena bagi aku, keindahan yang nampak oleh mata itu terkadang justru menjerumuskan kita ke arah hal-hal yang tidak baik, kalaupun aku harus memandang seseorang yaaaaaaah katakanlah seorang kekasih mungkin, aku akan memandangnya dengan hatiku, bukan mataku.. ( tutur Dian, dan kali ini giliran Sinta yang diam seribu bahasa, melihat hal itu Dian  pun tersenyum)
            Woy........ Kok malah kamu yang diam.
E...em.... Maaf kalau aku salah nilai kamu.. (Dian Cuma tersenyum menanggapinya..)
”Sebenarnya aku juga keberatan kalau Ali pacaran sama tu Cewe, tapi aku bisa berbuat apa, sebagai sahabatnya aku pernah mengingatkannya, tapiiiiii., namanya juga cinta, terkadang cinta sanggup membuat mata seseorang itu menjadi buta, parahnya hati juga ikut2an buta, itu makanya aku tak mau menilai seseorang hanya karena keindahan yang nampak oleh mata saja, Ali bahkan bilang karena prisif aku itu, sampai saat ini aku ga punya cewe, tapi aku yakin aja kalau sudah saatnya biarpun ga dicari cinta itu bisa datang dengan sendiri..walau jujur saat ini aku mengagumi seseorang, tapi nyaliku terlalu kecil untuk mengatakan semua itu..”
”Kamukan cowo massa untuk mengatakan hal itu saja tidak berani...”
”Masalahnya aku takut dia akan membenciku kalau aku utarakan semua itu... aku nunggu waktu yang tepat saja, di mana aku siap untuk kecewa kalau dia nolak aku........” (Sintapun tersenyum walau dari senyum itu terlihat ada sedikit kekecewaan, ada perasaan gundah, tersirat diwajahnya, entah karena apa dan sejak hari itu Sinta selalu menghindar dari Dian, bahkan Sinta tak mau menerima Telpon  ataupun membalas SMS dari Dian).

***
            Di, kamu kenapa sih, aku perhatikan beberapa hari ini kamu seperti orang aneh gitu, diajak ngomong kadang2 ga nyambung....... ada masalah apa sih... (tanya Ali sambil membawa dua gelas es jeruk, lalu meletakkan di meja kecil disamping Dian. Yang tengah duduk menghadap kolam renang di belakang rumah Ali. Dan byuuuur, Ali yang cuma mengenakan celana sebatas lutut itu, kemudian menceburkan dirinya sebatas dada.. Sebentar kemudian mengapung.
”Ga kok......”
”Kalau kamu masih menganggap aku ini sahabat kamu maka ceritakan saja apapun masalah kamu, tapi kalau kamu menganggap aku ini orang lain maka jangan pernah cerita apapun masalahmu..jangan menyapaku, anggap aja kita orang asing yang ga saling Kenal......
Al.... kamu adalah sahabat terbaikku, aku ga ingin masalahku ini juga ikut membebanimu.
”Itu artinya kamu masih menganggapku orang lain”
”Sama sekali enggak Al, aku menyayangimu sama seperti aku menyayangi saudaraku sendiri..”
”Pecuma aja kamu meyakinkanku dengan kata2mu itu, kalau kamu sendiri ga pernah mau cerita apa masalahmu, sudahlah, aku ga akan memaksa kamu untuk cerita apa masalahmu”
”Al kamu marah ya”
”Yaaa habisnya kamunya juga ga mau cerita apa2....”
”Kamu pasti ngetawain aku kalau aku katakan semuanya.....”
”Aku janji ga ngetawain kamu......”
”Ini masalah cewe Al.........” (kata Dian ragu2, Ali yang sedang berenang, tiba2 naik dan tersenyum)
”Kamu sudah janji Tidak ngetawain aku...” (sambungnya polos)
”Ok....... Jadi sahabat aku yang kutu buku ini lagi jatuh cinta...” Kata Ali sambil mengenakan kimono handuknya.
”AL.... Please.........”
“Lalu kenapa, apa masalahnya…….?”.
“Masalahnya saat ini  dia menghindariku, sebelum aku mengatakan semuanya..”
”Apa dia tau kalau kamu mencintainya, (Dian Cuma menggeleng menanggapinya) Dian,, Dian bagaimana dia bisa tau kalau kamu mencintainya kalau kamu sendiri ga pernah bilang kalau kamu mencintai dia..Tapi kenapa dia menghindari kamu, apa kamu pernah ngomong sesuatu sama dia tentang apa gitu.....,”(Dian menggeleng perlahan sambil berusaha mengingat sesuatu,)
”Aku Cuma  bilang kalau aku lagi suka sama seseorang gitu aja kok.”
”Kamu bilang gitu sama dia, aduh Dian........ terang aja dia menghindari kamu, mungkin aja dia juga suka sama kamu tapi karena kamu ngomong gitu makanya dia menghindari kamu karena dia ga ingin di anggap perusak hubungan orang lain. Cewe tu perasaannya peka banget Di, dan aku yakin cewe yang kamu sayangin ne pastilah perasaanya sangat halus, iya kan, karena setahuku kamu bukan orang yang dengan begitu mudah jatuh cinta,,....... aku ga akan nanya dia siapa, karena aku merasa ga berhak untuk tau lebih jauh masalah pribadimu.....”
”Sayangnya kamu bukan polisi Al, kalau kamu polisi mungkin semua penjahat bakal takluk  sama kamu, dan akan jawab semua pertanyaan kamu,dengan jujur...”
”Ada ada saja kamu ini..”
”Kak Dian ajarin Dea matematika dong,”
”Yang mana sayang......”
”Dea ga ngerti yang ini nih,”
”Memangnya kak Ali ga ngajarin kamu,,,”
”Kak Ali matematikanya payah kak.........”
”Itu karena kaka malas aja sama pelajaran anak SD kelas 2...”
”Bilang aja kaka juga ga ngerti.........”. (Tukas Dea manja)
”Dea jangan gangguin kak Dian nya...... sayang...”
”Ga papa kok Tante, saya senang kok bisa bantuin Dea belajar....”

***
Den Ali ada yang nyari Aden di depan..! Kata Mang Raja yang datang dengan tergesak2.
Siapa Mang...?
Katanya Pacar Aden.......( Dian yang sibuk mengajari Dea saling pandang)
”Paling juga pacar kaka yang nyebelin itu, Dea heran deh kenapa sih kaka bisa suka sama tu cewe yang judes banget gitu..”
Dea Ga boleh ngomong gitu, suatu saat kalau Dea sudah dewasa Dea juga pasti bakal punya Pacar, (Kata Dian lembut)
Yaaaa tapikan ga harus marah2 dengan orang lain  tanpa alasan gitu dong, masa sih Dea yang imut gini di bentak2 sama tu cewe, kalau suka sama kak Ali seharusnya dia bisa dong menghargai Dea adiknya kak Ali ini.... 
Ali yang mendengar hal itu Cuma diam, sementara Dian Cuma mendesah perlahan... Mang bilang aja saya lagi tidur ga mau diganggu..  Sambung Ali.Mang Raja segera meninggalkan ketiganya.
”Al.......
”Sebenarnya aku juga sudah bosan dengan aturan2nya, selama dengannya aku tak bisa jadi diriku sendiri, seharusnya aku mendengarkanmu dari dulu Di... tentang siapa Nely itu sebenarnya, dia Cuma mencintai materi yang ada padaku saat ini, bukan mencintaiku dengan hatinya,. Dan aku paling ga bisa melihat ada orang yang membentak adikku apalagi didepan mataku sendiri, itu makanya kemaren aku bertengkar dengan Nely. Karena bagiku keluargaku lebih utama ketimbang diriku sendiri Di..” tutur Ali, Dea yang mendengar hal itu tiba2 menangis.
Maafin Dea kak.. Ga seharusnya Dea ngomong gitu tadi, seharusnya Dea sadar kalau kaka berhak mencintai siapapun, dan Dea ga berhak mencampuri urusan kaka..
Ga Dea, kamu ga salah, kaka justru senang karena punya adik yang begitu perhatian dengan kaka.. karena kamu juga yang sudah menyadarkan kaka dari kehkilapan kaka selama ini,. Sudahlah kamu jangan naangis lagi ya. Entar ga imut lagi lho.... Goda Ali sambil mengusap air mata di pipi adiknya lalu mencubit hudung Dea..
Ok...... habis kamu belajar nanti kaka akan ajak kamu jalan2.. kamu mau beli alat2 melukiskan, nanti biar kak Dian yang ajarin kamu melukis., kak Dian melukisnya jago lho.. Pernah jaadi juara Nasional waktu SMA dulu.
Beneran kak. Kalau gitu kak Dian juga harus ikut, Biar bisa milihin Mana alat lukis yang baik buat Dea..(Sahut Dea semangat sementara Dian Cuma senyum sambil mengangguk)

***
 ”Al.... Aku perlu ngomong sama kamu,..”
”Ga ada yang perlu di omongin lagi Nel.. antara aku sama kamu tu ga ada akurnya sama sekali, prinsif kita beda.
Tapi aku sayang sama kamu Al....( sahut Nely manja, sambil melingkarkan tangannya di lengan Ali)
Oh. Sayang ya. Tapi sayang kamu ga tulus Nel... ( sahut Ali sambil menepis tangan Nely
Sayang kamu kok ngomongnya gitu sih.. Aku mencintai kamu tulus... (Sambungnya lagi)
Nel.. Oh jadi ini cowo yang selama ini jadi penghasilan kamu itu.. kasihan kamu, karena sudah terjebak oleh rayuannya, kamu tu Cuma dimanfaatin sama Nely, ( kata Arun yang tiba2 ada diantara mereka, Ali yang memang sudah kesal langsung meninggalkan Nely)
Tunggu Al, dengerin dulu pejelasan aku.
Sudahlah Nel, ga ada yang perlu dijelasin lagi, aku sudah tau semua jauh sebelum cowo tadi memberitauku, kita sudah putus, jadi jangan mencariku lagi... Suatu saat kamu pasti ketemu sama orang yang lebih baik dari aku, yang bisa menuruti semua keinginan kamu.....
AL....... Nely berusaha mencegah kepergian Ali.. Namun Ali tak mempedulikannya…. Dan BRUKK….!!!! Karena tak memperhatikan jalan tanpa sengaja Ali menabrak seorang yang memang juga tengah berjalan dengan tergesak2..
Kalau jalan lihat2 dong..... Kata Ali sambil mengambil bukunya yang jatuh. Sang gadis Cuma menunduk sambil mengambil buku2nya yang jatuh pula.
Maaf. Katanya kemudian lalu pergi meninggalkan Ali.. untuk beberapa saat Ali diam terpaku memandang kepergian gadis berkerudung itu....
Woy........ Dian datang sambil menepuk punggungnya, Menyadarkan lamunan sesaatnya.
Kau Di, mengagetkanku saja,...
Ada apa sih.
Engga kok..... Ali melangkah menuju ruangan kuliahnya didikuti Dian.
Jangan bilang kamu habis bertengkar dengan cewe berkerudung tadi..
(Alipun tersenyum) Baru kali ini aku menemui ada gadis yang ga marah2 saat bertabrakan dan buku2nya jatuh., dia Cuma bilang maaf, lalu pergi. Herannya dia Cuma menunduk, Beda banget dengan  Ne...... Ali tak meneruskan kata2nya..
Nely maksudmu... Al... Al....... jangan2 kamu suka sama tu cewe tadi.. Tumben banget kamu muji2 cewe..
Ah kau ini........ Kenal aja engga, (sahut Ali lalu duduk dibangkunya)
Eiit, cinta bisa datang kapan dan dimanapun, sama orang yang dikenal atau engga, itu makanya Tuhan menciptakan rasa cinta..(Sahut Dian sambil duduk di bangku di samping Ali)
            Soal kata puisi cinta kamu memang ahlinya Di, By the way, gimana ttg cewe kamu itu......
Ntar kalau memang sudah saatnya aku pasti bilang yang sejujurnya, walau aku harus terluka.....
(Ali Cuma mengangguk2 pelan menanggapi kata2 Dian, Ali mengerutkan kening saat melihat Sinta yang biasanya duduk disamping Dian kini mengambil posisi yang lebih jauh)
            Di, aku boleh nanya sesuatu, (bisik Ali, sambil Mendekatkan wajahnya kearah Dian, Dian  Cuma menanggapi dengan isyarat wajah tanda bertanya) Apa orang yang selama ini kau maksud adalah sinta,? Aku ngerti, kamu diam berarti benar, (sambung Ali sesaat setelah Dian Cuma diam tak menanggapi bisikan Ali)
            Tenang Friend, kalau memang dia untukmu ga kan kemana, tapi aku rasa kalau kau mengatakannya akan lebih  baik, ketimbang diam, tapi kamu gini,
            Aku Cuma belum siap Al.....
Apa perlu aku yang mengatakannya....
Aku menghargai niat baikmu Al, tapi biar nanti saja. Aku mau menunggu waktu yang tepat dulu, dan aku pasti perlu bantuanmu.. 
Bentar lagi kan bulan puasa, Kayanya aku bakal ngambil semester pendek, hitung2 ngisi kegiatan bulan Ramadhan, dari pada di rumah ga ada kerjaan juga.
            Ya aku juga pengennya gitu, Tapi aku ada tugas dari Pak Doni, buat menggantiin beliau selama beliau pergi umrah.
            Jadi asesten Dosen nih ceritanya.
Ya tapi Mungkin masih bisa kok, aku lihat gimana nanti aja.. Oya hari ini aku mau traktir kamu, kebetulan aku ada rezeki lebih, jadi aku mau traktir kamu.. ini gaji pertamaku dari Pak Doni.
            Di....
Jangan bilang kamu nolak ya, kamu adalah sahabat yang paling dekat denganku, jadi ga ada salahnya kalau kita saling berbagi, kaupun sudah terlalu sering mentraktirku,
Ok. Aku ga akan nolak. You are the best my friend Dian. ( puji Ali)
Thanks you....( Sahut Dian disela senyumnya)

***
Kak, kak Dian kemana sih, kok lama ga main kesini lagi.
Kak Diannya lagi sibuk sayang....... ntar kalau kak diannya ga sibuk dia pasti main kesini. Lagian kenapa kok nanyaain kak Dian, Dea naksir kak Dian ya, mentang2 namanya sama beda di  N doang.
Iiiihhhhhh, kaka apaan, mana mungkin dea naksir kak  Dian, dea itu Cuma ingat sama janjinya katanya mau ngajarin Dea melukis,
Kirain apa nanya2 kak Dian,
Uhhhhhh, kaka nyebelin banget. Rengeknya manja, lalu pergi meninggalkan ali.

****
Pulang sekarang Al..... Tanya Dian..
Aku ada janji sama adikku, kalau aku telat dia bisa ngambek lagi... Sahut Ali Sambil merapikan Buku2kunya lalu memasukkan dalam tas ranselnya.
Hati2 ya jangan ngebut lho...... Hujannya masih deras banget.
Iya. Thanks friend.. (Ali berlari menerobos hujan kearah mobilnya, Tapi bruk Di depan ruang perpustakaan Ali menabrak Najwa yang tengah membawa banyak buku, akibatnya buku yang dibawa Najwa jatuh kelantai)
            Ali menghela nafas panjang. Kau lagi, bisa ga sih kalau jalan itu jangan nunduk terus, kamu mahasiswi baru disini ya, kok aku baru dua kali ini melihat kamu.. itu juga kalau ga tabrakan gini.
            Najwa Cuma diam sambil mengambil buku2nya yang jatuh. Setelah selesai Najwa berdiri.. sambil menunduk Najwa mengucapkan kata maaf.. lalu bermaksud masuk keruang perpustakaan, Namun Ali menghalangi langkahnya dengan  lengan kanannya, merapatkan tapak tangan kanannya kedinding. Najwa bermaksud menghindar kesebelah kanan namun lengan kiri Ali juga sudah menghalanginya, sehingga keduanya berada diposisi yang sangat dekat.
            Bukankah saya sudah minta maaf, jadi biarkan saya lewat, dan mohon singkirkan lengan anda. Pinta najwa sopan sambil terus menunduk.
            Kau belum jawab pertanyaanku, Siapa kamu dan kenapa setip kali bicara selalu saja menunduk, apa aku begitu menakutkan bagi kamu.. 
            Maaf kalau karena itu membuat anda tersinggung, saya tidak bermaksud demikian, jadi maaf mohon biarkan saya lewat....( Kata Najwa lembut, sambil memandang kearah Ali yang masih saja dalam posisinya, Tanpa sadar Ali menurunkan tangannya, dan terpaku ditempatnya berdiri)
            Woy..... katanya mau pulang, kok masih disini, ada apa tadi kamu nabrak dia lagi.
Sepertinya kakiku ga bisa melangkah Di, jantungku rasanya berhenti berdenyut, Cewe itu ternyata manis banget, dan kata2nya sangat lembut menyusup ditelingaku... tatapan matanya terasa menusuk jantungku Di...
            Mulai lagi nih.. Gombal... Gumam Dian
Kau tau siapa dia.......
Al, Al, makanya sekali2 kamu nongkrong di perpustakaan dong..
Maksudmu........? Tanya Ali.
Dia itu penjaga perpustakaan yang baru, menggantikan Pak Arun, sementara Beliau pergi Umrah... Namanya NAJWA, dia dua tahun lebih muda dari kamu (Ali Cuma mengangguk pelan menanggapi penuturan Dian)

Bersambung ke bagian II

No comments:

Post a Comment