Saturday, March 16, 2013

BERKAH CINTA DI BULAN RAMADHAN part II


Sendirian aja,
”Kau Al, kamu sendiri...” Tanya Sinta.
Aku berdua, dengan....... ( belum sempat Ali meneruskan kata2nya, Dian pun datang, Sinta nampak dingin melihat kedatangan Dian, sementara Dian nampak tidak tau apa yang harus ia katakan, Ali yang melihat hal itu Cuma menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal )
            Kebetulan kita ketemu disini, Sin emmh, gimana kalau hari ini kita makan sama2,maksudku aku mau traktir kalian makan disisni,” Kata Ali, sementara Sinta Cuma diam.
            Aku sudah duga kamu bakal nolak, tapi kalau kamu mau pergi aku ga bisa menghalangi, mungkin lain waktu, saat kamu punya waktu.. Kata Ali lagi, setelah beberapa saat Sinta Cuma diam.
            Al, aku ga  bermaksud gitu kok..... ntar kalau ada yang lihat disangkanya macam2 lg,
            Maksudmu,...? Sin, Sin, kita bedua neh lagi jomlo, jd kamu jangan takut ada yang marah....
            Gitu ya, tapi maaf aku beneran Harus pergi, masalahnya aku sudah makan tadi.
OK, ga masalah, nanti lain waktu aja.. Sahut Ali disela senyumnya...dan sesaat kemudian, Suasana kafe yang tadinya hanya terdengar musik sendu berubah menjadi lagu selamat ulang tahun, dan dari balik tirai keluar DEA, diikuti beberapa sahabat Ali..sambil membawa kue ulang tahun untuk Dian,
            Met Ultah ya kak, kata Dea sambil menjabat tangan dian, seketika Dianpun terharu,
            Ini semua pasti rencanamu Al, aku aja ga ingat hari ini hari ulangtahunku..
Itulah artinya sahabat friend.Jawab Ali,
            Selamat ya,...Kata Sinta, Dian Cuma menganguk sambil tersenyum.
Sebenarnya, ini ga Cuma rencana aku aja, tapi Sinta juga, kata Ali,seketika Dian memandang kearah sinta.
Sin........
 Maaf atas kelakuanku selama ini, aku Cuma ga ingin ada yang nyangka yang engga2 tentang kita, katamu kamu lagi mengaggumi seseorgkan, aku takut kedekatan kita justru mempersulit keadaan.
            Itu ga benar sin, karena orang yang aku kagumi saat ini berada didepanku, aku...... aku sayang sama kamu sin....... kata Dian Terbata.
            Ehmm, kami ganggu ga nih.......?
            IH, apaan sih kalian, ya engga lah. Sahut Dian
Kak Dian potong dong kuenya, Masa dibiarin aja.....Dian pun tersenyum, lalu memotong kuenya.
            Kasih kuenya kak..
            Sin, kue ini aku kasih buat kamu, anggap aja ini jawaban kamu, kalau kamu mau nerima kue ini berarti kamu nerima aku, tapi begitu juga sebaliknya.. aku akan terima apapun jawaban kamu.. aku sudah siap apapun resikonya,
Dengan malu2 akhirnya Sinta mau juga nerima potongan kue dari Dian. Dan itu sudah cukup bagi Dian sebagai jawaban yang dinantikannya...
            Berarti Cuma kaka dong yang lg Jomlo. Bisik Dea pada Ali.

***
            Dari Mesjid, surau maupun dari warga yang berkeliling terdengar seruan untuk  saur bersahutan, bulan Ramdhan telah tiba, Dea nampak semangat membantu sang bunda menyiapkan Hidangan untuk sahur
            Kakakmu mana sayang, tanya sang ayah.....
            Kak Ali masih tidur tu Pa..
Bangunin ge sana... tanpa disuruh dua kali, Deapun langsung menuju kamar Ali....
            Kaka buka pintunya dong, saur ka, kata dea sambil mengetuk pintu kamar Ali.. namun tak ada jawaban..
            Dea lempar petasan nih,,
Dea duluan ge, nanti kaka nyusul......
            Mang Raja sama bi Ros kemana ma, kok dari kemaren tidak kelihatan.
Mereka pulang kampung, kasihankan mereka juga punya keluarga, pasti bulan puasa gini kebersamaan dengan keluarga jadi harapan semua orang,
            Kenapa ga bilang sama Al sih ma, Al kan bisa ngantar mereka..
Kaka sih sibuk di luar terus...
            Selesai makan  saur, Ali termangu dikamarnya, sesekali Ali memandangi Hpnya, berharap ada SMS, dari seseorang walau sekedar bertanya sudah saur atau belum,
            Beginikah rasanya sendiri tanpa kekasih, biasanya selalu ada yang nanya aku lagi ngapain, tapi apa artinya kekaasih kalau toh pada kenyataannya cinta itu palsu dan bukan untukku, Ya Allah jadikan bulan Ramadhan ini bulan yang penuh berkah untukku, temukan aku dengan seorang kekaasih yang tulus menyayangi dan bisa menerima hamba apa adanya, temukanku dengannya dalam suasana yang penuh dengan Rahmat dan Keridhaan-Mu, sesungguhnya Engkau tau yang terbaik untukku, dan kuatkanku menjalani semua cobaan ini, dan beri hamba-Mu ini kesabaran menantikan kekasih hati hamba yang entah siapa dan dimana dia sekarang berada..., seandainya ia masih jauh  Maka dekatkan Ya Allah, Amin....... Doanya dalam hati....
            Embun Pagi masih membasahi dedaunan, kicau burung bersahutan seolah mengucapkan selamat datang bulan suci Ramadhan, Ali masih menyembunyikan wajahnya di balik selimut, sesaat kemudian  matanya menyipit menatap sinar matahari yang memancar lembut menembus kaca jendela Kamarnya, dipandangi jam dinding dikamarnya jam 07.30. Ali berusaha membuka matanya lebih lebar lagi, saat sayup2 terdengar suara orang mengaji di ruang bawah, dengan rasa mengantuk yang masih menggelayuti matanya Ali beranjak menuju balkon kamarnya yang memang berada di tingkat dua rumahnya, dari situ Ali bisa menyaksikan kendaraan yang hilir mudik, walau tak seramai hari biasa, mungkin orang2pun masih malas keluar rumah pikirnya.., dan lagi anak2 sekolahan yang biasanya hampir separu mendominasi jalan juga tengah libur di hari pertama bulan Ramadhan.
            Lama Ali berdiri di situ, dan pandangannya tiba2 tertuju pada seseorang gadis berkerudung yang tengah berjalan keluar dari pekarangan rumahnya. Diikuti sang bunda dan Dea, gadis berkerudung itu lalu menghilang di balik rimbunnya dedaunan Pohon Rambutan, dengan mengendarai sepeda motornya..
            Siapa dia,... kenapa pagi2 sudah bertamu.... dan kenapa mama dan Dea sampai mengantar kepergiannya kepekarangan.
***     
Weeeeh, hebat banget adik kaka yang imut ini, puasanya full seharian, puji Ali saat berbuka puasa.
Iya dong masa kaka aja yang bisa puasanya full, Dea juga dong. Iyakan Pah,
Iya, Deakan anak manis, kalau bisa tunai satu bulan penuh, nanti papa kasih hadiah, tapi Dea puasanya harus ihlas, bukan karena mengharap hadiah dari papa,
Iya pah, Dea ngerti,.
Itu baru anak manis, emmh o- iya mah tadi pagi yang bertamu kerumah kita siapa....?
            Oh..... itu guru ngaji Dea, mama sengaja memanggilnya untuk ngajarin Dea ngaji, anaknya baik, sopan lagi, dia masih muda, tapi ngajinya sangat bagus..
            Ya udah Ma, Pah, Ali duluan ya, Al pengen shalat Magrib dulu..
Kelihatannya Ali sudah banyak berubah, dia lebih Sopan sekarang. Kata sang ayah.
Ya...... Sejak putus sama Nelly itu tuh Pah, sahut Dea.
Dea...... inikan  bulan puasa, dea ga boleh ngomong gitu,(Sambung ayahnya lagi)
           
***
            Kenapa aku kepikiran cewe itu lagi, jangan2 aku sudah jatuh hati sama dia, (gumam ali dalam mobil yang tengah menunggu Dea pulang sekolah, sesekali ali melihat jam yang melingkar manis di tangan kirinya,sesekali Ali memejamkan matanya karena mengantuk)
            Ka Najwa, besok kaka ngajarin dea ngaji lagikan,
I-ya Insyaallah, Kamu pulang sama siapa.....?
Emmh, Dea dijemput sama Kaka, (sahutnya sambil melihat kanan kirinya) Nah Tu mobil kaka, Pasti ketiduran lagi nih, emmmh nanti kapan2 Dea Kenalin sama ka Ali, Emmh i-ya Dea lupa, kaka mau jemput siapa...?
            Oh...... Kakak mau jemput ponakan  kakak, tapi ternyata pulangnya masih sekitar satu jam lagi,
            Memangnya ponakan kaka kelas berapa?
Kelas V........
Oh........., kalau gitu Dea duluan ya ka, Assalamualaikum,
Waalaikumsalam, Dea hati2 ya,
            Kaka, Sudah lama ya nunggunya,
Ya ga juga sih, gimana sekolah kamu hari ini,
Emmmh, asik ka, dengerin cerita Nabi Sulaiman A.S. kaka ga kuliah ya.....?
Hari ini kaka ga ada kuliah,emmm, siapa yang ngomong sama Dea tadi, kok asik banget kelihatannya,
            Oh........, Itu guru ngaji Dea di rumah, kebetulan kak Najwa itu mau jemput ponakannya.... kenapa sih kok tumben kaka nanyain itu.
            Ya ga pa-pa..

***
            Ehhm, pagi Pa, Sapa Ali, Dian yang baru saja memarkir motornya langsung menoleh kearah datangnya suara,
            Brengsek kau Al, kupikir siapa,
Lagian penampilanmu hari ini beda banget,
 Ya mau gimana lagi, hari ini profesiku adl Asesten Dosen, bukan mahasiswa, tapi kok tumben pagi2 gini sudah datang,
Memangya orang ga boleh berubah apa,
Jangan2 ini ada kaitannya sama Najwa, Kalau kamu mau menarik perhatiannya, kayaknya kamu harus robah penampilanmu, setidaknya antingmu itu harus di lepas,
            Kok kamu bisa berfikir kaya gitu,,
Yaaa, setidaknya ada  sedikit sinyal kearah itu..
Sok tau kamu, sinyal, emangnya Hp.
            Cinta adalah sesuatu yg wajar, begitu juga dengan mengagumi seseorang, bukannya dulu kamu pernah bilang, dengan mengatakannya akan lebih baik, ketimbang memendamnya tapi hati selalu tersiksa. Ku rasa cinta emang perlu sinyal, biar bisa komunikasi dengan baik, iya kan.
            Mengucapkan kata2 itu memang mudah, tapi perlu keberanian untuk melaksanakannya. Sudahlah kamu pasti perlu menyiapkan semuanya untuk tugasmu. Selamat bekerja moga sukses.
            OK, Thanks, And I have so..
Sepeninggal Dian, Ali berjalan menuju ruang perpustakaan,
            Dian bilang Najwa, Dea bilang guru ngajinya Najwa, mama bilang masih muda, jangan2 Najwa itu orang yang sama, ah tapikan di dunia ini pastilah banyak yg punya nama Najwa, Pikirnya sambil terus melangkah, namun langkahnya tiba2 terhenti, saat dilihatnya ada beberapa mahasiswa yg mengganggu Najwa, Najwa berusaha lari, namun beberapa orang itu mengepungnya, bahkan salah seorang dari mereka berusaha memeluknya. Melihat hal itu Ali semakin gusar,
            Rupanya ada yang lagi ga puasa disini,
Apa urusanmu.
Aku memang ga ada urusan, aku Cuma ga suka ada org yang kurang ajar sama cewe, bukannya melindungi, malah mengganggu, sebaiknya kalian cepat pergi, sebelum ada dosen yang lihat kalian, tapi tanpa ada dosen yang lihatpun, perlakuan kalian mungkin sudah terekam lewat kamera  CCTV kampus ini,
Tanpa berkata2 tiga org mahasiswa itu bermaksud pergi.
Eiiit, tunggu minta maaf dulu sama dia, kalian tau  Gosip yang beredar di kampus ini, kalau Dia itu ponakan Dekan kampus ini, jadi kurasa dengan minta maaf dengannya, semua akan lebih baik..
            Kami minta maaf..
Najwa masih duduk ketakutan di pojok ruangan, Ali mendekatinya dengan hati2,
            Apa kamu baik2 saja, emmh duduklah di kursi biar kamu lebih tenang,. E, aku, aku..... ga seperti mereka tadi kok, aku ga ada maksud apa2,
            Terimakasih sudah menolongku.. Ali Cuma mengangguk menanggapinya..
Apa benar ruangan ini ada kamera  ccTvnya. Ali tersenyum mendengar penuturan Najawa. Kenapa. Bukannya tadi Anda bilang gitu.
            Aku Cuma bercanda, buat nakut2in mereka, biar tidak kurang ajar lagi sama kamu, Emmh Oya namaku Ali, dan kurasa kamu tak perlu menyebutku dgn sebutan anda, itu membuatku merasa terlalu di hormati..
            Kamu puasa.....?
Iya,Insyaallah..
Tapi kenapa kamu bohongin mereka dengan mengatakan di ruang ini ada kamera tersembunyi, dan mengatakanku Ponakan Dekan kampus ini..
            Bohong untuk menyelamatkan seseorang kurasa lebih baik, dari pada aku harus menghajar mereka, yang masalahnya akan lebih rumit, ga Cuma aku, mereka tadi, juga kamu, setelah kejadian ini aku yakin ga ada yang bakal macam2 lagi.. dan sudah bukan rahasia lagi, kalau ada yang mengatakan kamu ponakan Dekan..
            Tapi semua itu ga benar.. karena aku Cuma anak dari keluarga yang sederhana..Sahut Najwa.
Apa bedanya, Kemulyaan hidup seseorang tidak terletak pada seberapa tinggi pendidikan atau pekerjaannya, seseorang jika di mulyakan Allah akan mulia juga dimata manusia,Oya kau belum menyebut namamu, boleh aku tau..
            Najwa.. Jawabnya.
Nama yang bagus,OK, aku harus masuk kuliah, Semoga Allah selalu melindungimu Naj.
Amin, sekali lagi terimakasih sudah menolongku.
Sudahlah lupakan saja.. Anggap aja itu permintaan maafku karena sudah beberapakali menabrakmu.. Emmh, Naj boleh aku minta No HP kamu, tanya Ali ragu2, setelah berjalan beberapa langkah meninggalkan Najwa, Najwa Cuma memadangnya dengan tatapan Ragu, dan Ali bisa rasakan itu, Alipun tersenyum,
Maaf kalau aku terlalu lancang, kita baru saja kenal, dan tidak seharusnya aku memintanya padamu, kekasihmu nantinya pasti cemburu kalau kau memberikannya padaku. Sekali lagi aku minta maaf.. kata Ali lalu meninggalkanNajwa.
            Egga kok, ( Kata Najwa sesaat kemudian.)
Maksudmu.....!? Ali menghentikan Langkahnya ,dan membalikkan badannya kearah najwa.) Jadi boleh aku tau, Emm..... gini aja kalau kamu malu menyebutkannya, nih kamu simpan sendiri NO mu di HP ku, (Ali menyerahkan HPnya kepada Najwa, dan Najwapun menerimanya)
Thanks Naj, Tapi ga ada yang bakal salah fahamkan kalau seandainya aku SMS, atau Nelpon Kamu..
Insyaallah,  ga. Sahutnya disela senyum.
***
            Kau benar Di, cinta memang memerlukan sinyal, dan aku sudah mendapatkan itu,
Jadi benarkan, Siapa orang itu,? Najwa.....? TanyaDian. Sementara Ali Cuma senyum. OK. Aku anggap senyummu itu sebagai jawabannya, aku Cuma bisa berdo`a semoga sukses..
***
            Al, mama mau ngomong sama kamu, tolong kamu ngomong jujur sama mama, apa kamu masih Pacaran sama Nely itu, apa gadis seperti itu yang akan jadi pendamping hidupmu,, Gimana dia bisa jadi pendamping yang baik, cara berpakaiannya saja tidak sopan gitu, mama heran kenapa kamu bisa cinta sama cewe seperti itu, apa perlu mama yang cariin pacar buat kamu.
Mama apaan, ga ah, Al bisa cari sendiri. Sahut Ali sambil merapikan Rambutnya.
Iya tapi kalau cewe ga bener gitu, mama ga suka..
Ma, Al sudah ga pernah berhubungan lagi sama Nelly...
            Maksud kamu apa. Jadi kamu sudah pernah ber..... Astagfirullah Ali,” sang ibu menggelengkan kepala sambil mengurut dada.
Maksud mama apa, Ali ga pernah melakukan hal apapun dengannya, Ali masih punya Iman Ma, Ali mungkin sudah terpengaruh dengan gaya hidupnya, Tapi Ali sudah bertekad pengen berubah, Ali sudah salah memilihnya sebagai pacar, tapi Ali sudah lama putus dengannya.....
            ****
Diruang bawah, Dea sudah siap belajar mengaji, dengan Najwa, Najwa Cuma diam, sayup2 didengarnya suara yang sudah tak asing lagi baginya, suara yang beberapa hari ini selalu menyapanya di kampus, ataupun lewat telpon.
            Biasa ka, itu mama lagi kuliah subuh sama kaka, habisnya ka Ali bangunnya sering kesiangan terus, habis shalat subuh ka Ali tidur lagi sih...... Tutur Dea sementara Najwa hanya snyum,
            Kayaknya bentar lagi kak Ali bakal turun, soalnya Kak Ali ada kuliah hari ini, kak Najwa beberapa kali kesini belum pernah ketemu sama kak Ali kan, masalahnya kalau ga ada  kuliah, biasanya jam segini dia masih tidur....,
            ****
Mama  Sama Papa kamu ga masalahin dia dari keluarga kaya atau engga, asal dia baik dan sopan, itu sudah cukup buat mama, karena dulunyapun kita ini dari keluarga yang miskin, rezeki datangnya Dari Allah, selama kita mau berusaha dan berdo`a, insyaallah rezeki itu mudah didapat.. Sang Bunda mengikuti Ali yang sudah siap berangkat kuliah,
            Ali ngerti ma, do`ain aja seemoga Ali ketemu sama orang yang.......... Langkah Ali terhenti di tangga, karena melihat Najwa yang tengah serius mengajari adiknya mengaji.. jantungnya seakan berhenti berdetak, suara merdu yang selama beberapa hari selalu didengarnya, dan kini sudah menyaksikan dan mendengar siapa pemilik suara merdu itu.
            Najwa... lirihnya hampir tak terdengar.
Kamu mengenalnya.......?
            Tentu ma, karena dialah orangnya yang sudah mencuri hati Ali,
Kamu bilang apa tadi,
            Ga ma, Ali becanda kok.
Tapi mama justru berharap ucapan kamu itu bukan gurauan semata,
Maksud mama... Tanya Ali, ibunya Cuma tersenyum menanggapi pertanyaan Ali.
            Kak  sini, itu lho kak Kakakku, namanya kak Ali.
            Pagi Naj, Sapa Ali sementara Najwa Cuma tersenyum sambil mengangguk pelan, dan tak berani lagi mengangkat kepalanya.
Kaka sudah kenal ya..
            Ya Iyalah. Sahut Ali.
Kok Kaka ga pernah cerita sih.......
            Habisnya kamu ga nanya sih........ jawab ali lagi.
Yeee, kaka nyebelin. Ali Cuma tersenyum melihat wajah Dea yang cenberut..
Kaka mau berangkat kuliah dulu, kamu ngajinya yang rajin ya, cubit aja Naj kalau Deanya nakal... (Kata Ali sambil mengusap kepala Dea) Ma Al berangkat dulu, Assalamualaikum..
Waalaikumsalam......

Bersambung ke part III

No comments:

Post a Comment