Ternyata dunia itu begitu luas ya Naj, sampai2 aku
ga tau kalau kamu mengajari adikku mengaji di rumahku sendiri, dan maaf kalau
pembicaraan aku sama mama tadi kedengeran sampai keruangan bawah.....
Tentang
kekasihmu itu..?
A, aku.... aku sudah lama putus dengannya, tapi
mama mengira aku masih pacaran Dengannya,
dan aku bisa mengerti semua itu, setiap orang tua pastilah ingin yang terbaik
untuk anaknya..
Maksudmu....?
(Ali mendesah perlahan) Selama dengannya aku
banyak berubah, dan perubahan itu tidak disukai orang tuaku, benar kata orang
cinta itu buta, aku bahkan ga mendengarkan peringatan dari sahabat2 aku
sendiri, tapi sekarang aku sadar kok, karena ternyata orang yang ku pikir tulus
sayang sama aku Cuma memanfaatin aku, aku bodoh karena terlambat
menyadarinya..... Benar kata orang kalau keindahan yang nampak oleh mata itu
bukan segalanya, kecantikan yang tidak disertai budi pekerti yang baik tak
ubahnya seperti boneka, tak ada gunanya... (Ali kembali mendesah, lalu
tersenyum) Maaf kalau aku jadi curhat gini sama kamu, seandainya cowo kamu
lihat dia pasti cemburu,.( Najwa Cuma menanggapi dengan senyuman) Kok senyum,
Kenapa?
Enggak
kok....
Dia pasti sangat pengertian, beruntung banget dia
punya cewe seperti kamu Naj..
Aku
ga punya cowo.
Ali kembali tersenyum,
Kenapa......?
Tanya Najwa.
Gadis secantik kamu mana mungkin ga punya
cowo...... Cuma cowo bodoh yang ga mau sama kamu Naj dan Cuma cowo yang ga
punya perasaan aja yang tega nyakitin hati kamu.....
Kata2mu
membuatku merasa berarti, tapi kenyataannya justru aku sakit hati karenanya....
Kenapa......?
(Najwa Diam sesaat) Maaf bukan maksudku untuk tau,(Sambung Ali, Najwa mendesah perlahan ) Dia lebih memilih pergi
dengan pilihan hatinya, tapi aku tidak menyalahkannya, aku yakin Tuhan pastilah
lebih tau yang terbaik buat aku, kata orang cinta itu seperti tamu yang
datangnya tak pernah diduga, dan kepergiannya tak diharapkan, tapi Kita tidak
seharusnya kecewa kan, kalau apa yang kita inginkan itu tidak seperti apa yang
kita harapkan.....
Kau
benar Naj......, tapi kemaren boleh jadi dia menyakiti hatimu, tapi ga mustahil
juga kalau suatu saat kamu akan menjadi pelabuhan hatinya yang terakhir,...
Tapi Semua itu Cuma Tuhan yang tau kan
Al......
Yaah kalau kamu ngomong gitu, aku jadi ga
tau harus bilang apa.. Emmh oh ya, besok ada acara buka puasa bersama di Kampus
sekalian ada acara menggalang dana buat
di sumbangin kepanti asuhan, kamu juga ikut kan,
(
Najwa menggeleng menanggapinya ) Kenapa...?
Acara itukan khusus untuk mahasiswa kampus ini.
Aku bukan mahasiswa......
Kamu
ga tau ya, semua Dosen dan stap karyawan kampus ini juga ikut serta.....
****
Aku
ga percaya ini, Ini beneran Ali kan.....? Hei mana antingmu, Penampilan kamu
hari ini beda banget, lebih segar, berwibawa, emmh apa lagi ya........ sedikit
coul... dan.......... ga kalah sama santri2 pesantren.
Ah.....
kau... jangan menggodaku terus........
Gitu dong, ini baru sahabatku, tapi siapa orangnya
yang sanggup merubah kamu seperti ini, ( Ali Cuma tersenyum menanggapi kata2
Dian)
****
Ma...
hari ini Al pulang telat habis jemput Dea di sekolah AL mau ke Bank bentar,
kartu ATM Al Rusak Ma, Al ga sengaja
masukin kemesin cuci, waktu nyuci baju kemaren,Tapi uangnya Cuma tinggal dikit
aja kok,
Makanya
lain kali kalau mau nyuci baju, periksa dulu saku2 kamu...
Iya ma, Al berangkat dulu, Assalamualaikum.
Waalaikumsalam....
***
Kak
kita mau kemanasih sebenarnya,
Ke bank bentar, kaka mau bikin kartu ATM yang
baru,( Sahut Ali dan Dea Cuma mengangguk pelan )
Kak
Najwa kenapa masih ga datang hari ini,
Memangnya kaka ga ketemu kak Najwa di kampus ya, ( Dea balik bertanya,
Alipun menggeleng) Emmmh, katanya sih lagi ada tamu, jadi ga bisa ngajarin Dea
ngaji, masa sih ka Cuma karena ada tamu aja ga bisa ngajarin Dea ngaji. Padahal
sudah seminggu lho kak.. (Ali Cuma senyum
mendengar penuturan Dea)Kok kaka senyum sih,
Entar juga kalau kamu sudah besar,kamu bakal ngerti kok.. Emmh...., Kamu ikut kaka kedalam atau nunggu di mobil aja (Tanya Ali)
Entar juga kalau kamu sudah besar,kamu bakal ngerti kok.. Emmh...., Kamu ikut kaka kedalam atau nunggu di mobil aja (Tanya Ali)
Dea ikut kak....
Ya
udah yuk turun, kita sudah sampai.. ( Kata Ali setelah memarkir mobilnya)
Sepertinya itu kak Najwa deh kak. ( Kata Dea
menunjuk kearah Najwa, lalu menarik tangan Ali menghampiri Najwa, yang baru
saja mentransper sejumlah uang )
Dea.......
Kak Najwa Tamunya sudah pulang belum, kapan
ngajarin Dea ngaji lagi......?
Najwa memandang Dea dan Ali bergantian, sementara
Ali Cuma diam..
Memangnya
Tamu kak Najwa itu siapa, kok kata Kak Ali, entar kalau Dea sudah besar, Dea Juga
ngerti kok.... Tutur Dea polos, Najwa kembali memandang ke arah Ali, kali ini
Ali Cuma mendesah sambil menggeleng pelan..
Suasana
Bank yang cukup ramai itu, seketika mencekam karena kedatangan beberapa rampok,
yang membawa senjata Api. Dea berlindung di belakang Ali sambil memeluk lengan
Ali dengan Erat..
Jangan
ada yang coba keluar dari tempat ini... dan jangan coba2 menghubungi polisi
atau siapapun kalau tidak ingin mati di sini... semuanya duduk dilantai
sekarang,
( Ancam rampok itu, sambil mengarahkan senjata
apinya kepada orang2 yang berada di bank tersebut)
Kak
Dea takut...Kata Dea sambil memeluk erat Ali,
Dea jangan takut, ada kaka disini, mereka ga akan
berani menyakiti Dea... sahut Ali sewar mungkin sambil mengelus pundak Dea yang
berada dipangkuannya.. Dea makin membenamkan wajahnya di dada Ali saat melihat
rampok itu menghampiri mereka.. Najwa yang berada disamping Alipun nampak
ketakutan, Ali menggenggam tangan Najwa
dengan tangan kanannya bermaksud menenangkannya, namun najwa buru2
menarik tangannya,
Hei
kamu sini,, kata Rampok sambil menarik paksa tangan Najwa, lalu menodongkan
senjata api keleher Najwa..
Mau apa kalian..... lepaskan dia... Kata Ali...
Diam
kamu, dan suruh anak kecil itu diam, jangan menangis... atau aku yang akan
membuatnya diam seumur hidup.... rampok itu seketika menembakkan senjatanya
kearah Dea yang berada dipangkuan Ali, melihat hal itu Ali segera
mendorong Dea kesamping, dan sebutir
peluru bersarang di dada Ali,,
Itu
pelajaran buat semua orang yang ada di sini, cepat serahkan semua uangnya atau gadis ini akan bernasip
sama seperti pemuda bodoh itu........ gertak rampok itu, sambil terus
menodongkan senjata di leher Najwa, sementara ali duduk lemas, dengan luka yang
bersimbah darah..... dengan perasaan takut, beberapa petugas bank itu pun
menuruti perintah rampok tersebut... petugas satpam yang menjaga bank itupun
sudah terlebih dahulu di buat pingsan oleh perampok2 itu..... setelah menerima
uang, rampok2 itupun pergi tanpa seorangpun berani mencegahnya,..
***
Di
ruang operasi semua keluarga Ali nampak menunggu dengan cemas, beberapa polisi
pun nampak berada di sana..... dea tak henti2nya menangis, sang bundapun seakan kehabisan akal agar Dea berhenti
menangis...
Dea.......
kalau kak Ali tau Dea nangis terus kak ali pasti sedih,dan lagi puasa Dea bisa
batal lho...... lebih baik Dea do`ain
Kak ali biar cepat sembuh..... ya, kita ke mushala yuk, do`a adik sebaik Dea
Pasti akan sangat membantu,.... Kata najwa lembut sambil membelai rambut dea
dengan penuh kasih sayang, Dea pun mengangguk sambil menghapus air matanya,
Semua
orang yang menunggu di sana saling pandang melihat Dea.. Najwa memandang kearah orang tua Ali, seolah
meminta izin membawa Dea ke mushala, kedua orangtua ali Cuma mengangguk tanda
setuju.
Pantas aja Ali jatuh cinta dengannya,
ternyata Najwa begitu sayang dan perhatian dengan Dea, dan kurasa ini bukanlah
sesuatu yang di buat2 oleh Najwa, untuk dapat perhatian keluarga besar Ali,
tapi dia tulus, dan kurasa Najwa bukan tipe cewe yang suka cari perhatian untuk
dapat simpati orang lain.. Pikir Dian.. yang juga berada di tempat itu....
Kau
memikirkan apa....? bisik Sinta...
Tentang cewe yang di impikan Ali, mungkin dialah
orangnya... ( sahut Dian sambil memandang kepergian Najwa dan Dea )
***
Gimana oprasinya Ma, kak Ali ga apa2 kan ?
Berkat do`a kamu sayang, kata dokter ini benar2
keajaiban Tuhan, kita hampir saja kehilangan kak Ali, tapi rupanya Allah
mengabulkan Do`a kamu sayang.....
Dea
Cuma bisa berdo`a ma, tapi Allah yang menentukan, kata kak Najwa tidak ada
sesuatupun di dunia ini keculi atas kehendak Allah, selembar daun aja pun tak
akan jatuh kecuali atas kehendak-Nya jua...
ini semua pastilah berkat do`a kita semua, karena kita semua sayang sama ka Ali,
Mama
sama papa bangga sama kamu sayang..... Nanti kalau kaka Ali sudah sadar pasti
dia sangat senang... Kata sang Ayah sambil memeluk Dea dengan penuh kasih sayang, dengan air
mata yang berlinang. Dian yang menyaksikan hal itu ikut meneteskan air mata,
Ali
sangat beruntung punya adik seperti Dea,,,,Kata dian.
Sinta Cuma mengangguk. Dan aku beruntung punya
kekasih yang punya hati lembut sepertimu.. Kata sinta pelan..
Kapan
kak Ali bisa di temui ma..
Kata dokter untuk sementara kak Ali belum boleh di
temui dulu, Sekarang Dea pulang dulu ya, kan dea belum ganti baju dari pagi...
***
Azan
Asar berkumandang merdu dari mesjid dekat rumah sakit di mana Ali di rawat,
semua orang menunggu dengan rasa cemas karena sudah dua hari Ali tak jua
sadarkan diri, perlahan Ali menggerakkan jari tangannya, dan dengan perlahan
Ali membuka matanya, kata syukur terucap bersamaan dari kedua orang tua,
sahabat dan adiknya, tatkala menyaksikan hal itu...
Al,
dimana ma, apa yang terjadi, kenapa dada Al rasanya perih,,,, kata Ali pelan,
mencoba untuk bangkit,
Al, kamu jangan banyak gerak dulu, Kata
Dian,
Ini dimana......?
Kita di rumah sakit Al....... Sahut sang mama....
Dea mana Ma........
Dea....
disini ka.....
***
Kami
sangat berharap kamu tetap bekerja disini Najwa. Walaupun Pak Arun sudah
kembali dari Umrah.. mahasiswa banyak yang bilang, sejak kamu yang jaga
perpustakaan, mereka merasa lebih nyaman,
Saya
sangat menghargai keinginan Ibu, tapi saya hanya menggantikan posisi Pak Arun
sementara, saya sama sekali tak bermaksud menolak keinginan Ibu.....
Kamu
pasti punya alasannya, dan kami tak bisa memaksa, tapi kalau suatu saat kamu
berubah pikiran, pintu kampus ini akan selalu terbuka untukmu....
Terimakasih
Bu, itu merupakan suatu kehormatan untuk saya,...
***
Kata
dokter sore ini kamu sudah boleh pulang, benar begitu......? tanya Dian,
sementara Ali Cuma mengangguk. ” Kok sepi, om sama tante mana?”
Mama
sama Dea sudah pulang tadi, katanya mau nyiapin buat buka puasa bersama
sekalian selamatan karena aku sudah bisa pulang kerumah.. kalau papa lagi
ngurus administrasi biaya rumah sakit,
Kau
sangat beruntung punya keluarga yang begitu perhatian, dan apa kamu mau tau
sedikit cerita tentang Najwa... Kata dian,
Najwa,,,,,
kamu tau dimana dia sekarang.....
Jadi najwa tak pernah menjengukmu lagi..... Dian
balik balik bertanya, sementara Ali Cuma menggeleng pelan..
Kamu
sudah coba hubungin dia, SMS atau apa gitu.....
Masalahnya aku ga tau No HPnya sekarang, semua
sudah di ambil sama rampok itu,.
HP
kamu juga.. Tanya dian, alipun mengangguk.
Kelihatannya Dea begitu akrab dengan
Najwa, kau tau Al saat kamu dioprasi Dea tak henti2nya menangis, kami semua
seakan kehabisan akal agar dea berhenti menangis, ibu dan ayahmu pun ga tau lagi harus gimana, tapi dengan
Najwa Dea menurut Al, kau tau Najwa membawa Dea kemana, Najwa membawanya ke
mushala buat do`ain kamu, dan keajaiban itu terjadi Al, di saat dokter bilang
harapan buat kesembuhan kamu sangat tipis, kondisi kamu sangat kritis,, semua
orang yang menunggu oprasi kamu saat itu benar2 resah Al, tapi dengan izin-Nya kamu bisa sembuh
sekarang... Dan dari Najwa Dea memperoleh banyak hal berharga Al, terbukti banyak
kata bijak yang ia ucapkan kepada kami, kata2 yang mungkin tak pernah terlintas
untuk anak seusia Dea, yang membuat semua orang jadi terhru, kamu beruntung
punya kekasih sepertinya Al..
Tapi
kenyataannya tidak demikian Di, Antara aku dengan Najwa ga ada hubungan apa2,
bukan kekasih seperti yang kau kira,
Tapi
kau mencintainyakan Al..
***
Suasana
kekeluargaan di rumah Ali begitu kental saat berbuka puasa bersama di rumahnya,
Dian, Sinta, dan keluaraga besar Ali nampak begitu akrab, sebuah kebersamaan
yang indah, dan rasa syukur atas kesembuhan Ali, semua nampak gembira, Walau
ali tak bisa membohongi perasaannya, kalau ada perasaan gundah ada yang tak
lengkap dan hilang di hatinya saat
itu..
sesekali Ali memandang kearah pintu, berharap ada yang datang dan itu adalah
Najwa.. namun orang yang di harapkannya tak jua datang......
Kaka
nungguin ka Najwa ya.... bisik Dea, Ali Cuma mendesah perlahan tak menanggapi
kata2 Dea. Kaka cinta Ya sama kak Najwa. Bisiknya lagi... Ali Cuma memandangi
Dea dengan tatapan sayu tanpa berkata apapun, Dea segera mengerti kalau Ali
sedang tak ingin di ganggu dengan pertanyaan.
Setalah selesai shalat magrib, Ali
berdiri di beranda kamarnya, memandang bulan yang bersinar seperempat, karena
memang hari Raya `Idul Fitri tinggal seminggu lagi..
Apa
aku boleh masuk, Tanya dian, Ali tersenyum menanggapinya sambil mengangguk...
Aku
mengerti perasaanmu Al, dia tak akan tau kalau kamu begini, bukannya dulu kau
selalu memberiku semangat di saat aku merasa rapuh, lebih baik kau
mengatakannya Al, itu akan lebih baik. Bukankah itu yang kau ucapkan padaku
dulu saat aku merasa ga ada lagi yang harus aku lakukan, disaat aku merasa
kehilangan apa yang aku harapkan.
Makasih
Di, kau memang sahabat terbaikku, kata2mu sangat berarti bagiku.
Benar
kata orang cinta itu baru akan terasa kalau orang yang kita kagumi itu ga ada
didekat kita lagi, lebih baik kamu jujur Al, bilang yang sesungguhnya sebelum
kamu benar2 kehilangannya.
Sekarang
aku baru ngerti, kenapa beberapa hari ini aku merasa ada yang sakit, aku merasa
ada sesuatu yang hilang dalam bagian
hatiku yang paling dalam, dan itu sangat menyakitkan.
bersambung ke part IV
No comments:
Post a Comment