Tuesday, March 26, 2013

BERKAH CINTA DI BULAN RAMADHAN part IV


Al.......
Mama kenapa ga bangunin Al sih ma, .
Kamu mau puasa juga. Kamukan harus minum obat.....
Ma Al ga papa... lagian minum obatnyakan bisa sekarang........
            Kamu kenapa Al, tak biasanya kamu gini, kamu sedang punya masalah, kalau iya cerita sama papa, ada mama kamu juga...
            Ka  Al Lagi jatuh cinta pa,
            Benar begitu Al,....?
Dea becanda kok pa... sangkal Ali, sementara sang papa Cuma mengangguk2 pelan,..
           
***
            Kamu serius mau kekampus hari ini Al, memangnya kamu bisa nyetir mobil sendiri...
            Al ga papa ma, eemmmmmh Dea ga ngaji hari ini ma........?
Hmmm kamu nanyain Dea apa Najwa....
            Mama apaan, memangnya salah Al nanya gitu.........
Mama dulupun pernah muda, jadi mama ngerti betul perasaanmu, bilang aja kamu rindu sama Najwa kan.... buktinya waktu buka puasa semalam kamu selalu melihat kearah pintu, seolah menanti kedatangan seseorang, dan waktu sahur tadi kamu sama sekali ga semangat, itu beda banget saat Najwa ngajarin Dea ngaji  disini..
            Mama pasti sudah percaya sama omongan Dea, kata Ali sambil menuruni tangga di ikuti sang mama, Ali berhenti sejenak sambil menghela nafas perlahan saat memandang kearah meja yang biasanya selalu ada Dea belajar mengaji dengan Najwa di sana, namun pagi itu tak didapatinya pemandangan yang selalu mampu menyejukkan hatinya itu,
***
            Al, kok ga bilang sama aku kalau kamu mau kekampus hari ini, ya paling tidak aku bisa jemput kamukan..
            Aku ga papa Di....... sahutnya pelan, dian mengerutkan kening melihat perubahan raut wajah Ali yang tak seceria biasanya.
            Kamu beneran lagi ada masalah ya Al....... apa tentang Najwa...
Entahlah Di, Cuma aku merasa ada yang hilang aja hari ini, dan itu membuat dadaku rasanya sesak, ga tau kenapa, emmhhh, Di, apa Najwa sudah datang, ada yang pengen aku omongin sama dia...
            Dian menghela nafas panjang mendengar penuturan Ali,
Al Najwa sudah tidak disini lagi, dia sudah..........Dian berkata ragu2 sambil memegangi pundak Ali..
            Ok aku ngerti,  Potong Ali...
Saat belajarpun Ali lebih banyak Diam, yang biasanya dia selalu aktif dalam diskusi, tapi kini dia lebih memilih diam.....
            Aku tau Kamu masih sakit Al, tapi hatimu lebih sakit ketimbang luka karena peluru itu, dan aku ga pengen sahabat aku seperti ini, kejar apa yang kau inginkan Al, temui dia dan bilang yang sebenarnya tentang perasaanmu...... ini alamatnya..  
            Kau tau dari mana tentang Najwa...
Al akukan Asdos, jadi sedikit setidaknya aku bisa dapat informasi, dan lagi walau bagaiman Najwa sempat  jadi karyawan kampus inikan. Aku akan berdo`a untukmu, semoga Allah menemukanmu dengannya dalam suasana yang penuh berkah dan ridha-Nya, dan seandainya Allah berkehendak lain semua pasti ada hikmahnya,
            Makasih friend..... kata2mu sangat berarti bagiku... dan mksh juga buat do`anya..
***
Di depan rumah najwa, sedang sibuk membersihkan rerumputan yang tumbuh diantara bunga2 hias yang tengah bermekaran, menambah indah pekarangan rumahnya, deru
Mobil honda jazz hitam yang berhenti di depan rumahnya sanggup mengalihkan perhatiannya, apalagi saat mengetahui kalau pengemudi mobil itu adalah Ali.
            Naj, maaf kalau kedatanganku mengganggu,Najwa Cuma tersenyum menanggapi perkataan Ali,
            Aku, aku datang kesini untuk minta maaf atas kejadian waktu di bank dulu, aku sama sekali ga ada maksud apa2, maaf juga kalau aku lancang megang tangan kamu waktu itu, aku Cuma takut terjadi apa2 sama kamu.....
Lupain aja Al,, sesungguhnya Allah maha tau apa yang ada dalam hatimu..
kata2mu membuatku takut Naj.. tapi jujur itu juga yang membuatku kagum denganmu, sebenarnya kedatanganku kesinipun untuk mengatakan tentang perasaanku, aku..... aku sayang kamu Naj...... kamu maukan jadi kekasihku...... najwa terdiam tak mengira Ali akan berkata demikian....
            Naj maaf kalau kata2ku tadi mengagetkanmu, tapi aku ga bisa bohongin perasaan aku, bahkan saat kita pertama kali bertemu,
            Kau becandakan Al...
Apa saat ini aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda.....
            Najwa mendesah perlahan... tapi keadaan ga memungkinkan semua itu Al..karena aku sudah bertunangan........
            Kau bercandakan Naj..... kau pernah bilang kalau kamu tidak punya kekasih, kenapa kau tega bohongin aku Naj, kalau aku tau aku ga akan berharap seperti ini padamu....
            Semua terjadi begitu tiba2 Al, aku sendiri tdk tau, dan aku sama sekali ga tau seperti apa wajah tunangan aku itu.......
            Kau bohong Naj....
Ini bulan Ramadhan yang suci Al, dan aku ga ingin menodainya dengan kebohongan yang ga ada gunanya buat aku..... sahut najwa dengan mata yang berkaca2, Ali pun tak kalah gelisah, perasaannya benar2 hancur, semua pikiran berkecamuk dalam benaknya..
Sesaat keduanya membisu, ali bangkit dari duduknya....
            Aku janji ga akan ganggu kamu lagi Naj, aku janji akan melupakan kamu. Asal kamu jawab pertanyaanku dengan jujur, aku mau jawaban kamu yang tulus lahir dari lubuk hati kamu.. dan aku akan berdo`a untuk kebahagiaanmu, karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga, kau mencintaiku atau tidak....
            Al aku ga mungkin jawab itu......
Kamu jawab dengan jujur, atau aku akan culik kamu, dan memaksamu menikah denganku.......
            Aku memang sayang denganmu Al, tapi Allah berkehendak lain, dan kalaupun kita saling mencintai, kita belum tentu bisa bersatu, karena kita berbeda Al, kamu dari keluarga kaya, sedang aku........
            Cukup Naj, aku ga ingin dengar itu lagi.. jangan tambah luka hatiku, dengan pendapatmu yang membeda2kan derajat manusia karena harta yang tidak ada artinya sama sekali di hadapan  Allah... jawaban kamu ttg perasaanmu sudah cukup buat aku.... sahut Ali dengan mata berkaca2 pula, air mata yang membasahi pipi Najwa semakin membuatnya sedih...
 seandainya saja kulitmu halal ku sentuh, ingin aku mengusap air  matamu Naj... Pikir Ali dalam hati. Orang tua Najwa yang memang telah lama mendengarkan pembicaraan keduanya tanpa sepengetahuan Ali dan Najwa Cuma saling pandang...
            Ternyata mereka saling mencintai, dan kelihatannya dia anak yang baik..
***
            Al. Kamu dari mana kok jam segini baru pulang......
Al, habis dari rumah teman Mah....... Al mau istirahat dulu,
Sang ibu memandang Ali dengan perasaan heran, Kenapa lagi tu anak, ga biasanya dia gitu... pikir ibunya sambil menggeleng pelan...
            Di kamar, Ali langsung menghempaskan tubuhnya kepembaringan, sejuta kekecewaan berkecamuk dalam benaknya.....
            Kenapa aku harus mencintainya, kenapa aku harus ketemu dengannya,, Ya Allah buang rasa cintaku padanya kalau memang Najwa itu bukan untukku, dan beri hamba kekuatan menerima semua ini karena walau bagaimana hamba sangat mencintainya, Duhai Allah berikan hamba pendamping hidup yang baik, sesungguhnya Engkau Maha tau yang terbaik untukku, dan golongkan hamba kedalam golongan orang2 yang sabar dan orang2 yang Engkau sayangi, Do`anya dalam hati, Alipun bangkit untuk mandi kemudian shalat sunat dua rakaat dan mengaji sampai akhirnya karena mengantuk Alipun tertidur dilantai di samping sajadahnnya.
            ***
Kau sudah menemui najwa Al.. tanya Dian sementara Ali Cuma mengangguk. Lalu bagaimana........? Tanya Dian
            Semua sudah terlambat Di, karena Najwa sudah bertungan......
Itu semua sudah kehendak Allah Al, semua pasti ada hikmahnya, mungkin nanti kau akan ketemu dengan orang yang lebih baik dari Najwa....
            Entahlah Di, yang jelas saat ini aku ga pengen kenal yang namanya cinta dulu, sampai nanti aku benar2 siap untuk membuka hatiku kembali.....
            Aku ngerti perasaanmu Al, ini bulan yang penuh berkah, berdo`alah untuk apa yang kau harapkan insyaallah Allah akan mengabulkan do`amu, mintalah petunjuk jalan yang terbaik, ga ada yang ga mungkin diduna ini kalau Allah sudah menghendaki..... kalau memang Najwa itu jodoh kamu, ga akan ada yang bisa menghalanginya, aku berdo`a semoga Allah menemukanmu dihari  yang lebih baik dari hari ini.... di hari yang penuh dengan berkah dan keridhaan-Nya..
            Makasih Buat do`anya, Kau memang sahabat terbaikku Di,
***
            Kelihatannya Ali memang sudah benar2 berubah, biasanya kalau dia punya masalah dia pasti lari ke tempat hiburan malam, tapi kini dia lebih banyak dikamar dan shalat malam,
            Semua itu hidayah dari Allah, yang membukakan pintu hatinya untuk melakukan semua itu...... dan kita patut bersyukur dengan semua ini......
***
            Ma...... Al kan sudah pernah bilang kalau Al bisa cari pasangan hidup Al sendiri, ga dengan di jodoh2kan dengan wanita yang sama sekali ga Al kenal, Kata Ali yang bermaksud keluar dari rumahnya, namun tanpa di duga di depan pintu sudah ada Najwa, yang akibatnya Ali hampir saja menabraknya..
            Naj.....
            E,,emmh aku, aku.... Najwa terbata,,,,
Emmm Najwa kamu sudah datang sayang, ayo masuk, Al, kamu mau kemana sebenarnya, kalau  Ga perlu2 banget lebih baik kamu bantuin mama sama Najwa aja, hari ini Najwa sudah janji ngajarin mama bikin kue, dua hari lagikan lebaran,
            Al Cuma pengen ketempat mang Raja, Al kangen dengan suasana pedesaan ditempat mang Raja tinggal...
            Apa tidak sebaiknya habis lebaran aja Al, jadikan kita bisa sama2 kesana..
Maaf ma saat ini Al pengen ketenangan dulu, sekalian Al akan merenungkan keinginan Papa sama mama, Al pengen berbagi cerita dengan mang Raja, biasanya mang Raja selalu punya pemecahan masalah, kalau Al lagi punya masalah.......
            Kenapa kamu ga pernah cerita sama mama Al,..
Karena Al ga diberi kesempatan untuk menceritakan yang sebenarnya, tentang perasaan Al, yang kini semuanya sudah terlambat, karena papa sama mama sudah memilihkan calon pendamping buat Al, yang sama sekali tidak Al kenal..... sudahlah ma, Al janji Al ga akan mengecewakan Papa dan mama,
***
            Pa, ada kak Ali nih nyariin Bapa..
            Lho Den Ali, kenapa nyusul saya kekebun nanti bajunya kotor lho..... badan aden bisa gatal2 nanti.......
            Saya sengaja ngajakin Ihsan kesini buat nyusul Mang....
Kalau gitu ihsan pulang duluan ya kak Ali.. kan sudah ketemu sama Bapa......
            Iya kamu hati2 ya..... kata Ali lalu duduk di pondokan kecil di tepi perkebunan jagung milik mang Raja, angin yang bertiup sepoi2 membuat Ali betah duduk di sana...
            Aden teh sama siapa kesini,
Saya sendiri Mang,
            Aden masih sakit ya, kok wajahnya rada2 pucat gitu,,,
Ga kok mang,
            Aden kurang tidur mungkin....
Ali mendesah perlahan, lalu merebahkan tubuhnya di atas lantai bambu itu...
            Den nanti tubuhnya sakit lho.....
Kenapa mang raja selalu mengkhawatirkan saya,, walaupun Cuma di atas lantai bambu gini tapi saya menemukan kedamaian di sini,,,,,
            Aden ini aneh, enakan juga di rumah aden kasurnya empuk pakai AC lagi...
Tapi saat ini saya seperti dipenjara Mang.....
            Maksud Aden teh apa....
Mang, menurut mang Raja kalau kita menentang perintah orang tua tu boleh ga,
            Ya tergantung perintah itu apa, selama itu tidak melanggar hukum agama kita wajib mematuhi perintah orang tua.. kenapa aden bertanya seperti itu...
            Masalahnya saat ini saya dijodohkan sama seseorang yang sama sekali tidak saya kenal.....  
            Di suruh kawin kok ga mau den..... Ali Cuma diam, Apa aden sudah punya kekasih sendiri, Alipun Cuma diam,
            Saya teh Cuma bisa menyarankan sebaiknya aden minta petunjuk sama Allah, shalat istikharah minta yang terbaik sama Allah, saya yakin orang tua Aden ga akan melakukan semua ini, kecuali demi kebaikan aden juga, dan saya yakin wanita yang dipilihkan orang tua aden pastilah wanita yang istemewa, saya kenal betul orang tua aden, mereka  Itu sangat baik, dan sangat sayang dengan anak2nya..
***
Gema takbir berkumandang menyambut datangnya hari kemenangan, semua nampak gembira di hari yang Fitri itu,
            Maafin semua kesalahan Ali ma, pah, kata ali sambil bersimpuh mencium kedua tangan orang tuanya..... kedua orang tua Ali mengusap lembut rambutnya, sambil mendo`akan Ali, deapun tak mau kalah,
            Maafin Dea juga ya ka.. katanya sambil memeluk Ali, Ali Cuma tersenyum sambil mengangguk.
Kaka juga ya, sahutnya kemudian.
***
            Al, hari ini mama sama papa akan mengenalkan kamu sama calon yang mama pilihkan buat kamu, mumpung masih suasana lebaran jadi ga ada salahnya kita silaturrahmi kesana sekalian kamu juga akan mengenal keluarganya,
            Ali mendesah perlahan mendengar penuturan sang mama, walau terlihat sedikit berat Ali mau juga ikut dengan orang tuanya, sepanjang perjalanan, Ali tak banyak bicara, hanya sesekali kalau ditanya orang tuanya,
            Kak Ali, nyetir mobilnya jangan sambil ngelamun dong... protes Dea.
Al, habis ini belok kanan ya,
            Iya Mah... sahut Ali,
            Kita mau kemana sih sebenarnya Mah...
Kerumah calon tunangan kaka kamu, itu sih kalau kakakmu mau... sahut sang Ayah..
            Ye papa, emang siapa sih calon tunangan kaka itu, cantik ga sih ma, cantikan mana sama kak Najwa......
            Ya,,,,, itu sih nanti Dea juga tau.......Sahut Ayahnya lagi. Ali Cuma diam, dia tau kalu orang tuanya mencoba memancing emosinya.....
            Berhenti disini....
Kita sudah sampai ma....? tanya dea, sementara Ali nampak tegang jantungnya seakan berhenti berdetak, karena mereka berhenti di depan rumah Nelly..
            Mah..... kata Ali nampak cemas.
Tunggu sepertinya mama lupa sesuatu, apa kue yang tadi mama masukin taperwer papa bawa.....
            Ma, kuenya kan ada di tangan mama, tu lagi di pangku sama mama.... sahut Dea.
Oh mama Cuma gugup aja, sudah jalan lagi Al. Nanti sekitar 5  KLM dari sini ada mesjid, kita berhenti di sana....
            Mama mau apa lagi....... Tanya Dea,
Sudah nanti juga kamu tau.......
            Kita sudah sampai di depan mesjid ma, kata Ali,
Oh ya  sekarang kita belok kanan, berhenti di depan rumah di samping TPA Al- Qur`an Itu... Untuk keduakalinya Jantung Ali seakan berhenti berdetak, saat mengetahui kalau mereka berhenti di depan rumah Najwa, Alipun sadar kalau Orangtuanya sudah mengerjainya...
            Mama harap kamu ga akan mengecewakan kami Ali.....
Di sana merekapun disambut dengan ramah, dan Alipun lebih banyak diam...... diam karena Yang terucap dihatinya hanya rasa syukur yang  tiada tara dan tiada henti, karena gadis yang dimaksudkan orang tuanya adalah Najwa,
***
            Ternyata orang tua kita sama2 sengaja mengerjai kita Naj,
Tapi semua itu ada hikmahnya kan Al, kita jadi bisa belajar mengambil keputusan dengan berserah diri kepada Allah,
            Kau benar Naj,
Hayyo, ngomongnya kok bisik2 sih, Kata dian yang tiba2 ada di antara mereka..
            Dian..... kata ali Heran,, kok kamu ada disini juga,
Ya iyalah ini rumah pamanku, najwa ini sebenarnya sepupu aku,
            Hmmm jadi kamu pasti terlibat dalam masalah ini, kenapa ga pernah cerita kalau Najwa itu sepupu kamu.
Habisnya kamu ga pernah nanya sih...... kamukan nanyanya Cuma masalah siapa namanya, di mana rumahnya, ga pernah nanya yang lainkan.......
            Kamu tega banget mengerjai aku Di....
Memangnya kamu aja yang bisa mengerjaiku waktu di kafe dulu, yang mengadakan pesta kejutan buat aku, padahal aku sendiri tidak ingat hari itu adalah hari ulang tahunku.... ternyata bulan Ramadhan ini memang bulan yang penuh berkah untuk kita semua. ....


                                 TAMAT

Thursday, March 21, 2013

BERKAH CINTA DI BULAN RAMADHAN part III


Ternyata dunia itu begitu luas ya Naj, sampai2 aku ga tau kalau kamu mengajari adikku mengaji di rumahku sendiri, dan maaf kalau pembicaraan aku sama mama tadi kedengeran sampai keruangan bawah.....
            Tentang kekasihmu itu..?
A, aku.... aku sudah lama putus dengannya, tapi mama mengira aku masih   pacaran Dengannya, dan aku bisa mengerti semua itu, setiap orang tua pastilah ingin yang terbaik untuk anaknya..
            Maksudmu....?
(Ali mendesah perlahan) Selama dengannya aku banyak berubah, dan perubahan itu tidak disukai orang tuaku, benar kata orang cinta itu buta, aku bahkan ga mendengarkan peringatan dari sahabat2 aku sendiri, tapi sekarang aku sadar kok, karena ternyata orang yang ku pikir tulus sayang sama aku Cuma memanfaatin aku, aku bodoh karena terlambat menyadarinya..... Benar kata orang kalau keindahan yang nampak oleh mata itu bukan segalanya, kecantikan yang tidak disertai budi pekerti yang baik tak ubahnya seperti boneka, tak ada gunanya... (Ali kembali mendesah, lalu tersenyum) Maaf kalau aku jadi curhat gini sama kamu, seandainya cowo kamu lihat dia pasti cemburu,.( Najwa Cuma menanggapi dengan senyuman) Kok senyum, Kenapa?
            Enggak kok....
Dia pasti sangat pengertian, beruntung banget dia punya cewe seperti kamu Naj..
            Aku ga punya cowo.
Ali kembali tersenyum,
            Kenapa......? Tanya Najwa.
Gadis secantik kamu mana mungkin ga punya cowo...... Cuma cowo bodoh yang ga mau sama kamu Naj dan Cuma cowo yang ga punya perasaan aja yang tega nyakitin hati kamu.....
            Kata2mu membuatku merasa berarti, tapi kenyataannya justru aku sakit hati karenanya....
            Kenapa......? (Najwa Diam sesaat) Maaf bukan maksudku untuk tau,(Sambung Ali,  Najwa mendesah perlahan ) Dia lebih memilih pergi dengan pilihan hatinya, tapi aku tidak menyalahkannya, aku yakin Tuhan pastilah lebih tau yang terbaik buat aku, kata orang cinta itu seperti tamu yang datangnya tak pernah diduga, dan kepergiannya tak diharapkan, tapi Kita tidak seharusnya kecewa kan, kalau apa yang kita inginkan itu tidak seperti apa yang kita harapkan.....
            Kau benar Naj......, tapi kemaren boleh jadi dia menyakiti hatimu, tapi ga mustahil juga kalau suatu saat kamu akan menjadi pelabuhan hatinya yang terakhir,...
Tapi Semua itu Cuma Tuhan yang tau kan Al......
Yaah kalau kamu ngomong gitu, aku jadi ga tau harus bilang apa.. Emmh oh ya, besok ada acara buka puasa bersama di Kampus sekalian ada acara menggalang dana  buat di sumbangin kepanti asuhan, kamu juga ikut kan,
            ( Najwa menggeleng menanggapinya ) Kenapa...?
Acara itukan khusus untuk mahasiswa kampus ini. Aku bukan mahasiswa......
            Kamu ga tau ya, semua Dosen dan stap karyawan kampus ini juga ikut serta.....
****
            Aku ga percaya ini, Ini beneran Ali kan.....? Hei mana antingmu, Penampilan kamu hari ini beda banget, lebih segar, berwibawa, emmh apa lagi ya........ sedikit coul... dan.......... ga kalah sama santri2 pesantren.
            Ah..... kau... jangan menggodaku terus........
Gitu dong, ini baru sahabatku, tapi siapa orangnya yang sanggup merubah kamu seperti ini, ( Ali Cuma tersenyum menanggapi kata2 Dian)
****
            Ma... hari ini Al pulang telat habis jemput Dea di sekolah AL mau ke Bank bentar, kartu ATM Al Rusak Ma,  Al ga sengaja masukin kemesin cuci, waktu nyuci baju kemaren,Tapi uangnya Cuma tinggal dikit aja kok,
            Makanya lain kali kalau mau nyuci baju, periksa dulu saku2 kamu...
Iya ma, Al berangkat dulu, Assalamualaikum.
Waalaikumsalam....
***
            Kak kita mau kemanasih sebenarnya,
Ke bank bentar, kaka mau bikin kartu ATM yang baru,( Sahut Ali dan Dea Cuma mengangguk pelan )
            Kak Najwa kenapa  masih ga datang hari ini,
Memangnya kaka ga ketemu kak Najwa di kampus ya, ( Dea balik bertanya, Alipun menggeleng) Emmmh, katanya sih lagi ada tamu, jadi ga bisa ngajarin Dea ngaji, masa sih ka Cuma karena ada tamu aja ga bisa ngajarin Dea ngaji. Padahal sudah seminggu lho kak..  (Ali Cuma senyum mendengar penuturan Dea)Kok kaka senyum sih,
            Entar juga kalau kamu sudah besar,kamu bakal  ngerti kok..  Emmh...., Kamu ikut kaka kedalam atau nunggu di mobil aja (Tanya Ali)
Dea ikut kak....
            Ya udah yuk turun, kita sudah sampai.. ( Kata Ali setelah memarkir mobilnya)
Sepertinya itu kak Najwa deh kak. ( Kata Dea menunjuk kearah Najwa, lalu menarik tangan Ali menghampiri Najwa, yang baru saja mentransper sejumlah uang )
            Dea.......
Kak Najwa Tamunya sudah pulang belum, kapan ngajarin Dea ngaji lagi......?
Najwa memandang Dea dan Ali bergantian, sementara Ali Cuma diam..
            Memangnya Tamu kak Najwa itu siapa, kok kata Kak Ali, entar kalau Dea sudah besar, Dea Juga ngerti kok.... Tutur Dea polos, Najwa kembali memandang ke arah Ali, kali ini Ali Cuma mendesah sambil menggeleng pelan..
            Suasana Bank yang cukup ramai itu, seketika mencekam karena kedatangan beberapa rampok, yang membawa senjata Api. Dea berlindung di belakang Ali sambil memeluk lengan Ali dengan Erat..
            Jangan ada yang coba keluar dari tempat ini... dan jangan coba2 menghubungi polisi atau siapapun kalau tidak ingin mati di sini... semuanya duduk dilantai sekarang,
( Ancam rampok itu, sambil mengarahkan senjata apinya kepada orang2 yang berada di bank tersebut)
            Kak Dea takut...Kata Dea sambil memeluk erat Ali,
Dea jangan takut, ada kaka disini, mereka ga akan berani menyakiti Dea... sahut Ali sewar mungkin sambil mengelus pundak Dea yang berada dipangkuannya.. Dea makin membenamkan wajahnya di dada Ali saat melihat rampok itu menghampiri mereka.. Najwa yang berada disamping Alipun nampak ketakutan, Ali menggenggam tangan Najwa  dengan tangan kanannya bermaksud menenangkannya, namun najwa buru2 menarik tangannya,
            Hei kamu sini,, kata Rampok sambil menarik paksa tangan Najwa, lalu menodongkan senjata api keleher Najwa..
Mau apa kalian..... lepaskan dia... Kata Ali...  
            Diam kamu, dan suruh anak kecil itu diam, jangan menangis... atau aku yang akan membuatnya diam seumur hidup.... rampok itu seketika menembakkan senjatanya kearah Dea yang berada dipangkuan Ali, melihat hal itu Ali segera mendorong  Dea kesamping, dan sebutir peluru bersarang di dada Ali,,
            Itu pelajaran buat semua orang yang ada di sini, cepat serahkan  semua uangnya atau gadis ini akan bernasip sama seperti pemuda bodoh itu........ gertak rampok itu, sambil terus menodongkan senjata di leher Najwa, sementara ali duduk lemas, dengan luka yang bersimbah darah..... dengan perasaan takut, beberapa petugas bank itu pun menuruti perintah rampok tersebut... petugas satpam yang menjaga bank itupun sudah terlebih dahulu di buat pingsan oleh perampok2 itu..... setelah menerima uang, rampok2 itupun pergi tanpa seorangpun berani mencegahnya,..
***
            Di ruang operasi semua keluarga Ali nampak menunggu dengan cemas, beberapa polisi pun nampak berada di sana..... dea tak henti2nya menangis, sang bundapun  seakan kehabisan akal agar Dea berhenti menangis...
            Dea....... kalau kak Ali tau Dea nangis terus kak ali pasti sedih,dan lagi puasa Dea bisa batal lho...... lebih baik  Dea do`ain Kak ali biar cepat sembuh..... ya, kita ke mushala yuk, do`a adik sebaik Dea Pasti akan sangat membantu,.... Kata najwa lembut sambil membelai rambut dea dengan penuh kasih sayang, Dea pun mengangguk sambil menghapus air matanya,
            Semua orang yang menunggu di sana saling pandang melihat Dea..  Najwa memandang kearah orang tua Ali, seolah meminta izin membawa Dea ke mushala, kedua orangtua ali Cuma mengangguk tanda setuju.
Pantas aja Ali jatuh cinta dengannya, ternyata Najwa begitu sayang dan perhatian dengan Dea, dan kurasa ini bukanlah sesuatu yang di buat2 oleh Najwa, untuk dapat perhatian keluarga besar Ali, tapi dia tulus, dan kurasa Najwa bukan tipe cewe yang suka cari perhatian untuk dapat simpati orang lain.. Pikir Dian.. yang juga berada di tempat itu....
            Kau memikirkan apa....? bisik Sinta...
Tentang cewe yang di impikan Ali, mungkin dialah orangnya... ( sahut Dian sambil memandang kepergian Najwa dan Dea )
            ***
Gimana oprasinya Ma, kak Ali ga apa2 kan ?
Berkat do`a kamu sayang, kata dokter ini benar2 keajaiban Tuhan, kita hampir saja kehilangan kak Ali, tapi rupanya Allah mengabulkan Do`a kamu sayang.....
            Dea Cuma bisa berdo`a ma, tapi Allah yang menentukan, kata kak Najwa tidak ada sesuatupun di dunia ini keculi atas kehendak Allah, selembar daun aja pun tak akan jatuh kecuali atas kehendak-Nya jua...  ini semua pastilah berkat do`a kita semua, karena  kita semua sayang sama ka Ali,
            Mama sama papa bangga sama kamu sayang..... Nanti kalau kaka Ali sudah sadar pasti dia sangat senang... Kata sang Ayah sambil memeluk  Dea dengan penuh kasih sayang, dengan air mata yang berlinang. Dian yang menyaksikan hal itu ikut meneteskan air mata,
            Ali sangat beruntung punya adik seperti Dea,,,,Kata dian.
Sinta Cuma mengangguk. Dan aku beruntung punya kekasih yang punya hati lembut sepertimu.. Kata sinta pelan..
            Kapan kak Ali bisa di temui ma..
Kata dokter untuk sementara kak Ali belum boleh di temui dulu, Sekarang Dea pulang dulu ya, kan dea belum ganti baju dari pagi...
            ***
            Azan Asar berkumandang merdu dari mesjid dekat rumah sakit di mana Ali di rawat, semua orang menunggu dengan rasa cemas karena sudah dua hari Ali tak jua sadarkan diri, perlahan Ali menggerakkan jari tangannya, dan dengan perlahan Ali membuka matanya, kata syukur terucap bersamaan dari kedua orang tua, sahabat dan adiknya, tatkala menyaksikan hal itu...
            Al, dimana ma, apa yang terjadi, kenapa dada Al rasanya perih,,,, kata Ali pelan, mencoba untuk bangkit,
Al, kamu jangan banyak gerak dulu, Kata Dian,
Ini dimana......?
Kita di rumah sakit Al....... Sahut sang mama....
            Dea  mana Ma........
Dea....  disini ka.....
            ***
            Kami sangat berharap kamu tetap bekerja disini Najwa. Walaupun Pak Arun sudah kembali dari Umrah.. mahasiswa banyak yang bilang, sejak kamu yang jaga perpustakaan, mereka merasa lebih nyaman,
            Saya sangat menghargai keinginan Ibu, tapi saya hanya menggantikan posisi Pak Arun sementara, saya sama sekali tak bermaksud menolak keinginan Ibu.....
            Kamu pasti punya alasannya, dan kami tak bisa memaksa, tapi kalau suatu saat kamu berubah pikiran, pintu kampus ini akan selalu terbuka untukmu....
            Terimakasih Bu, itu merupakan suatu kehormatan untuk saya,...
***
            Kata dokter sore ini kamu sudah boleh pulang, benar begitu......? tanya Dian, sementara Ali Cuma mengangguk. ” Kok sepi, om sama tante mana?”
            Mama sama Dea sudah pulang tadi, katanya mau nyiapin buat buka puasa bersama sekalian selamatan karena aku sudah bisa pulang kerumah.. kalau papa lagi ngurus administrasi biaya rumah sakit,
            Kau sangat beruntung punya keluarga yang begitu perhatian, dan apa kamu mau tau sedikit cerita tentang Najwa... Kata dian,
            Najwa,,,,, kamu tau dimana dia sekarang.....
Jadi najwa tak pernah menjengukmu lagi..... Dian balik balik bertanya, sementara Ali Cuma menggeleng pelan..
            Kamu sudah coba hubungin dia, SMS atau apa gitu.....
Masalahnya aku ga tau No HPnya sekarang, semua sudah di ambil sama rampok itu,.
            HP kamu juga.. Tanya dian, alipun mengangguk.
Kelihatannya Dea begitu akrab dengan Najwa, kau tau Al saat kamu dioprasi Dea tak henti2nya menangis, kami semua seakan kehabisan akal agar dea berhenti menangis, ibu dan ayahmu  pun ga tau lagi harus gimana, tapi dengan Najwa Dea menurut Al, kau tau Najwa membawa Dea kemana, Najwa membawanya ke mushala buat do`ain kamu, dan keajaiban itu terjadi Al, di saat dokter bilang harapan buat kesembuhan kamu sangat tipis, kondisi kamu sangat kritis,, semua orang yang menunggu oprasi kamu saat itu benar2 resah Al,  tapi dengan izin-Nya kamu bisa sembuh sekarang... Dan dari Najwa Dea memperoleh banyak hal berharga Al, terbukti banyak kata bijak yang ia ucapkan kepada kami, kata2 yang mungkin tak pernah terlintas untuk anak seusia Dea, yang membuat semua orang jadi terhru, kamu beruntung punya kekasih sepertinya Al..
            Tapi kenyataannya tidak demikian Di, Antara aku dengan Najwa ga ada hubungan apa2, bukan kekasih seperti yang kau kira,
            Tapi kau mencintainyakan Al..
***
            Suasana kekeluargaan di rumah Ali begitu kental saat berbuka puasa bersama di rumahnya, Dian, Sinta, dan keluaraga besar Ali nampak begitu akrab, sebuah kebersamaan yang indah, dan rasa syukur atas kesembuhan Ali, semua nampak gembira, Walau ali tak bisa membohongi perasaannya, kalau ada perasaan gundah ada yang tak lengkap dan hilang di hatinya saat
 itu.. sesekali Ali memandang kearah pintu, berharap ada yang datang dan itu adalah Najwa.. namun orang yang di harapkannya tak jua datang......
            Kaka nungguin ka Najwa ya.... bisik Dea, Ali Cuma mendesah perlahan tak menanggapi kata2 Dea. Kaka cinta Ya sama kak Najwa. Bisiknya lagi... Ali Cuma memandangi Dea dengan tatapan sayu tanpa berkata apapun, Dea segera mengerti kalau Ali sedang tak ingin di ganggu dengan pertanyaan.
            Setalah selesai shalat magrib, Ali berdiri di beranda kamarnya, memandang bulan yang bersinar seperempat, karena memang hari Raya `Idul Fitri tinggal seminggu lagi..
            Apa aku boleh masuk, Tanya dian, Ali tersenyum menanggapinya sambil mengangguk...
            Aku mengerti perasaanmu Al, dia tak akan tau kalau kamu begini, bukannya dulu kau selalu memberiku semangat di saat aku merasa rapuh, lebih baik kau mengatakannya Al, itu akan lebih baik. Bukankah itu yang kau ucapkan padaku dulu saat aku merasa ga ada lagi yang harus aku lakukan, disaat aku merasa kehilangan apa yang aku harapkan.
            Makasih Di, kau memang sahabat terbaikku, kata2mu sangat berarti bagiku.
            Benar kata orang cinta itu baru akan terasa kalau orang yang kita kagumi itu ga ada didekat kita lagi, lebih baik kamu jujur Al, bilang yang sesungguhnya sebelum kamu benar2 kehilangannya.
            Sekarang aku baru ngerti, kenapa beberapa hari ini aku merasa ada yang sakit, aku merasa ada  sesuatu yang hilang dalam bagian hatiku yang paling dalam, dan itu sangat menyakitkan.

bersambung ke part IV